dc.description.abstract |
Bank memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara. Hal tersebut
membuat bank sentral hadir sebagai regulator perbankan untuk menjaga stabilitas
perbankan dan stabilitas ekonomi. Salah satu kebijakan yang ditetapkan bank sentral
dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi adalah kebijakan suku bunga acuan.
Penelitian ini menggunakan data panel triwulanan dari 64 bank umum konvensional di
Indonesia tahun 2012-2017 untuk menganalisis pengaruh kebijakan suku bunga acuan
terhadap pengambilan risiko bank dengan menggunakan dua indikator bank risktaking,
yaitu bank leverage dan LDR. Kedua indikator tersebut digunakan untuk
mengetahui indikator mana yang lebih mampu menggambarkan bank risk-taking di
Indonesia. Dengan menggunakan teknik analisis Panel Least Square (PLS) diperoleh
hasil bahwa kebijakan suku bunga acuan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap bank risk-taking, baik menggunakan bank leverage maupun LDR. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan suku bunga acuan maka potensi bank
dalam menyalurkan kredit semakin besar yang berarti bank akan semakin terlibat
dalam pengambilan risiko. Ditemukan pula bahwa untuk kasus bank umum
konvensional di Indonesia ketika menggunakan variabel independen BI rate, CAR,
ROA, dan ukuran bank akan lebih berdampak pada bank leverage sebagai indikator
default risk. Selain itu, hasil penelitian ini pun mengindikasikan bahwa kebijakan suku
bunga acuan belum dapat mencapai tujuannya dalam mendorong ataupun mengerem
perekonomian. |
en_US |