Abstract:
Terdapat lebih dari tiga juta orang di Indonesia yang mengalami gangguan bicara. Gangguan bicara juga dialami oleh para penyandang disabilitas intelektual, dimana mereka membutuhkan terapi wicara untuk dapat melatih kemampuan bicara ekspresifnya. Namun, terapi wicara yang tersedia sekarang ini tidak mudah diakses dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan fasilitas terapi wicara yang dapat diakses dengan mudah dan bersifat ekonomis. Penelitian ini merancang aplikasi mobile untuk alat bantu terapi wicara bagi remaja penyandang disabilitas intelektual ringan dengan gangguan bicara ekspresif. Proses perancangan diawali dengan identifikasi kebutuhan pengguna, yang dilanjutkan dengan perancangan konsep-konsep aplikasi melalui design workshop. Desain konsep terpilih kemudian dikembangkan menjadi prototipe yang dievaluasi dengan metode usability testing, menggunakan kriteria effectiveness, efficiency, learnability, memorability, dan accessibility. Dari hasil evaluasi, didapatkan effectiveness aplikasi sebesar 82,2%, efficiency sebesar 78,9%, learnability sebesar 80%, dan memorability sebesar 94,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aplikasi yang dirancang telah memiliki tingkat accessibility yang baik. Evaluasi juga dilakukan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan didapatkan total skor sebesar 74, yang dkategorikan acceptable. Selain itu, dilakukan wawancara untuk mengidentifikasi beberapa kekurangan dari aplikasi, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perbaikan.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Ergonomi Indonesia(PEI) ke-VIII tahun 2018 "Peran Ergonomi dalam Ekonomi Digital dan Global". Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI). Medan, Indonesia, 7-9 November 2018.