dc.contributor.author |
Susanto, Vincentius Chrisaldy |
|
dc.contributor.author |
Adianto, Hari |
|
dc.contributor.author |
Rikardo, Cherish |
|
dc.date.accessioned |
2019-04-22T07:41:33Z |
|
dc.date.available |
2019-04-22T07:41:33Z |
|
dc.date.issued |
2018 |
|
dc.identifier.other |
maklhsc477 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/7829 |
|
dc.description |
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Industri "Frontiers in Industrial Engineering". Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, Indonesia, 17 Oktober 2018. |
en_US |
dc.description.abstract |
Penggunaan material lempung Sukabumi dapat dijadikan alternatif sebagai bahan baku pembuatan keramik. Menurut pihak Balai Besar Keramik kualitas keramik berglasir di Indonesia masih mempunyai tingkat kecacatan sifat tampak yang tinggi. Salah satunya adalah cacat pinhole yang ada pada permukaan keramik tableware. Cacat pinhole ini termasuk ke dalam cacat yang memberikan kerugian ekonomis paling tinggi, karena keramik yang memiliki cacat pinhole tidak dapat dijual.
SNI kualitas sifat tampak keramik tableware tertuang dalam SNI 7275:2008 tentang Keramik Berglasir-Tableware-Alat Makan dan Minum dan SNI ISO 10545-2:2010 tentang ubin keramik-bagian 2: penentuan dimensi dan mutu permukaan. Pada SNI tersebut standar sifat tampak permukaan keramik tableware adalah tidak boleh ada cacat pinhole yang berdiameter > 0,1 mm dan 95% dari luas permukaan keramik tidak boleh terdapat cacat pinhole. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Response Surface Methodology (RSM). Dengan menggunakan metode RSM ini, dapat diketahui kombinasi level faktor proses pembuatan keramik tableware yang memenuhi standar kualitas permukaan yang ada di SNI.
Dari hasil penelitian ini, faktor yang memberi pengaruh secara signifikan terhadap kualitas permukaan keramik tableware adalah lama waktu pembakaran keramik berglasir, suhu pembakaran keramik berglasir, dan cara pengglasiran. Level faktor yang diusulkan adalah waktu pembakaran glasir selama 0,39 jam, suhu pembakaran glasir sebesar 1286,210C, dan cara pengglasiran dengan dikuas. Dari hasil implementasi terhadap usulan level faktor, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata respons hasil percobaan konfirmasi adalah 95% dari luas permukaan keramik tidak memiliki cacat yang tampak ke permukaan. Hal ini menunjukkan bahwa level faktor yang diusulkan, mampu memenuhi kualitas SNI permukaan keramik tableware. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. |
en_US |
dc.subject |
ANOVA |
en_US |
dc.subject |
ORTHOGONAL ARRAY |
en_US |
dc.subject |
KERAMIK |
en_US |
dc.subject |
SECOND ORDER MODEL |
en_US |
dc.subject |
PINHOLE |
en_US |
dc.subject |
RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) |
en_US |
dc.subject |
FIRST ORDER MODEL |
en_US |
dc.subject |
CONTOUR AND SURFACE PLOT |
en_US |
dc.title |
Penentuan faktor dan level faktor proses keramik Tableware untuk mengurangi cacat Pinhole menggunakan response surface methodology |
en_US |
dc.type |
Conference Papers |
en_US |