Penentuan jenis aromaterapi bagi pengemudi yang kekurangan tidur pada kondisi jalan monoton

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.author Budiono, Chandra Kurniarta
dc.date.accessioned 2019-04-15T02:55:02Z
dc.date.available 2019-04-15T02:55:02Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36707
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7813
dc.description 4692 - FTI en_US
dc.description.abstract Salah satu kontributor utama dalam tingginya angka kematian adalah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengemudi yang kelelahan. Salah satu indikator yang menujukkan tingkat kelelahan seseorang adalah tingkat kantuk. Kurangnya durasi tidur pengemudi dan kondisi jalan merupakan faktor yang dapat mendorong kenaikan tingkat kantuk dan menurunkan tingkat kewaspadaan pengemudi tersebut. Upaya intervensi yang dapat dilakukan terhadap kelelahan pengemudi adalah memaparkan aromaterapi pada kabin kemudi. Pemilihan aromaterapi yang tepat diharapkan dapat mengantisipasi kelelahan pengemudi dan meminimasi terjadinya kecelakaan lalu lintas Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan driving simulator dan melibatkan partisipan pria berumur 21-25 tahun yang mengemudi selama 60 menit pada kondisi jalan monoton. Variabel bebas yang ditetapkan adalah jenis aromaterapi (peppermint, sandalwood, dan lemon) dan durasi tidur (<5 jam dan 7-9 jam), sedangkan variabel tidak bebas yang dicermati adalah tingkat kantuk dan kewaspadaan. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan secara subjektif dengan KSS dan objektif dengan mengamati aktivitas gelombang otak (EEG). Tingkat kewaspadaan diukur dengan nilai parameter mean 1/RT dan proporsi jumlah lapses yand terekam dari hasil uji Psychomotor Vigilance Test (PVT). Berbagai data yang telah diperoleh akan diolah dalam uji ANOVA, uji Post-Hoc, dan uji korelasi Pearson. Hasil uji ANOVA menyatakan bahwa faktor durasi tidur saja dan jenis aromaterapi saja yang berpengaruh tingkat kantuk dan tingkat kewaspadaan partisipan. Interaksi kedua faktor hanya mempengaruhi tingkat kantuk pengemudi pada lobus temporal. Kekuatan korelasi pada bagian lobus frontal dengan nilai KSS adalah 0,844, parameter mean 1/RT 0,764, dan proporsi jumlah lapses 0,770. Berdasarkan hasil uji Post-Hoc, ketiga jenis aromaterapi dinyatakan saling berbeda signifikan satu sama lain. Aroma peppermint menghasilkan rataan nilai tingkat kantuk terendah sebesar 4,365 (KSS) dan 1,251 (EEG), rataan nilai parameter mean 1/RT tertinggi sebesar 2,823, dan nilai proporsi jumlah lapses terendah sebesar 10,691. Jenis aromaterapi yang akan diusulkan untuk dapat meminimasi kelelahan pada pengemudi yang kekurangan tidur pada kondisi jalan monoton adalah peppermint. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penentuan jenis aromaterapi bagi pengemudi yang kekurangan tidur pada kondisi jalan monoton en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610130
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425057601
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account