Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri handuk yang berlokasi di
Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi empat tipe handuk, yaitu handuk jumbo,
standar, tanggung, dan kecil. Masalah yang sedang dihadapi oleh PT X adalah kurangnya
kemampuan kepala produksi dalam menentukan estimasi waktu penyelesaian order yang tepat.
Saat ini, kepala produksi hanya melakukan estimasi menggunakan intuisi dalam menentukan waktu
penyelesaian order, sehingga sering terjadi keterlambatan. Untuk menghindari masalah
keterlambatan tersebut, maka dibutuhkan sistem penjadwalan yang baru.
Penyelesaian permasalahan pada PT X menggunakan algoritma NEHKK1 ini juga dibantu
oleh pembuatan decision support system (DSS) yang dirancang menggunakan Microsoft Excel
Visual Basic. Algoritma NEHKK1 merupakan hasil dari penyempurnaan algoritma NEH. Algoritma
ini telah diakui sebagai metode yang paling baik dalam meminimasi makespan untuk permutation
flow-shop. Hal ini telah dibuktikan oleh Kalczynski dan Kamburowski dengan membandingkan
perfomansi NEHKK1 dengan hasil penyempurnaan algoritma NEH lainnya, dan NEHKK1 terbukti
paling baik dalam meminimasi makespan. Algoritma NEHKK1 ini membuat urutan job yang masuk
memiliki urutannya masing-masing. Kemudian job yang sudah memiliki urutan akan dilakukan iterasi
berdasarkan makespan terkecil yang didapat.
Penjadwalan dengan alat bantu decision support system (DSS) yang berbasis Microsoft
Excel Visual Basic dapat membantu kepala produksi PT X dalam menentukan waktu penyelesaian
suatu job. Dengan adanya DSS ini pun dapat menimimalisir keterlambatan yang mungkin terjadi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan membandingkan data history perusahaan menggunakan intuisi
dengan sistem penjadwalan usulan. Dan berdasarkan hasil perbandingan ditunjukkan bahwa
berhasil menurunkan keterlambatan sebesar 40%. Dan juga, hasil penjadwalan dengan
menggunakan algoritma NEHKK1 ini membuat waktu penyelesaian suatu job lebih cepat karena
memiliki nilai makespan yang minimum.