Usulan pengurangan cacat pakaian anak PIR8S dengan metode Six Sigma DMAIC di PT. Kurnia Cipta Adi Perkasa

Show simple item record

dc.contributor.advisor Juwono, Cynthia Prithadevi
dc.contributor.author Yungga, Steven Raditya
dc.date.accessioned 2019-04-08T03:57:47Z
dc.date.available 2019-04-08T03:57:47Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36674
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7772
dc.description 4659 - FTI en_US
dc.description.abstract Sebagai salah satu perusahaan yang sudah lama terjun dalam dunia industri garment, PT KURNIA CIPTA ADI PERKASA dituntut untuk memiliki kualitas yang baik untuk setiap pakaian yang dibuat. Masalah yang ada di PT KURNIA CIPTA ADI PERKASA adalah adanya cacat pada kaos PIR8S sehingga harus dilakukan produksi berlebih untuk menutupi cacat tersebut. Maka dari itu, penelitian difokuskan pada salah satu pakaian anak-anak yang dibuat dari perusahaan yaitu kaos anak-anak PIR8S dengan proporsi defective sebesar 3,94% Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Sebelum perbaikan dilakukan, dihitung terlebih dahulu persentase defective, DPMO dan nilai level sigma dari kondisi perusahaan sekarang. Didapatkan persentase defective sebesar 6,5%, DPMO sebesar 65.277,778 dan nilai level sigma sebesar 3,012 untuk stasiun inspeksi 1. Untuk stasiun inspeksi 2, didapat persentase defective sebesar 4,4%, DPMO sebesar 15.422,277 dan nilai level sigma sebesar 3,659. Prioritas cacat yang akan diteliti adalah cacat sablon dan cacat needle hole. Penyebab dari cacat sablon dan cacat needle hole tersebut antara lain adalah kurangnya foolproof pada proses sablon,kurangnya pembersihan rakel dan screen, tidak adanya pengecekan jarum jahit secara berkala dan kurangnya rasa tanggung jawab operator. Tindakan perbaikan yang dilakukan antara lain adalah membuat perbaikan design foolproof proses sablon, menyediakan check sheet untuk pembersihan rakel dan screen, membuat instruksi kerja dan visual display sebelum proses sablon, menyediakan check sheet untuk pengecekan jarum jahit, membuat instruksi kerja dan visual display sebelum proses sewing, dan briefing pada setiap minggunya. Setelah perbaikan dilakukan, dihitung kembali persentase defective, DPMO dan level sigma untuk masing-masing stasiun inspeksi. Pada stasiun inspeksi 1, didapatkan persentase defective sebesar 2,7%, DPMO sebesar 26.666,667 dan nilai level sigma sebesar 3,432. Sedangkan pada stasiun inspeksi 2, didapatkan persentase defective sebesar 3,5%, DPMO sebesar 9.019,610 dan nilai level sigma sebesar 3,865. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Usulan pengurangan cacat pakaian anak PIR8S dengan metode Six Sigma DMAIC di PT. Kurnia Cipta Adi Perkasa en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610111
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417016501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account