Abstract:
PT. Pindad merupakan BUMN yang bergerak di industri produk militer. PT. Pindad memiliki divisi khusus yang menangani rantai pasok terintegrasi dan bertanggungjawab atas pengaturan vendor pemasok produk yang akan diproduksi di PT. Pindad. Salah satu vendor tersebut adalah PT. PEI yang merupakan subsidiary PT. Pindad yang terbentuk melalui proses aliansi strategis untuk mengelola supporting business dan non-core business PT. Pindad. PT. PEI pada mulanya bernama PT. CMP Indonesia yang berdiri pada 31 Desember 1999 dan menjalin kerjasama dengan PT. Pindad sehingga terbentuk sebuah aliansi antara keduanya. Terhitung mulai 1 Januari 2016, perusahaan berganti nama menjadi PT. PEI. Sebagai suatu aliansi strategis, PT. PEI harus mampu memberikan input yang dapat memaksimasi keuntungan bagi kedua perusahaan.
PT. PEI memasok produk ke divisi-divisi yang ada di PT. Pindad, salah satunya adalah divisi senjata. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat gejala bullwhip effect antara aliran produk yang dipasok PT. PEI ke divisi senjata PT. Pindad yang harus diminimasi untuk mengurangi kerugian bagi kedua belah pihak. Terdapat dua jenis penyebab bullwhip effect yang terjadi dalam rantai pasok ini yaitu order batching dan houlihan effect. Order batching terjadi karena pesanan yang diberikan PT. Pindad merupakan demand dalam jumlah besar dan dalam periode tahunan, serta houlihan effect karena informasi pada rantai pasok dapat terdistorsi karena informasi yang diperoleh hulu tidak dapat mendekati aktual. Dampak yang dihasilkan dari bullwhip effect yang terjadi adalah peningkatan total biaya serta penurunan service level.
Penelitian dilakukan pada produk-produk yang terindikasi mengalami gejala bullwhip effect, yaitu Sarung Pistol, Poros Pengatur Pisir, Pejera, Tabung Rakitan Picu, Poros Picu, Mach. Pembawa Penutup CH1.411, dan Tangkai Penegang Cl.9519 dengan melakukan simulasi sistem dengan bantuan program Vensim. Data yang digunakan dalam melakukan simulasi sistem berasal dari data historis purchase order yang dikeluarkan oleh PT. Pindad dan data monitoring milik PT. PEI selama satu tahun terakhir. Berdasarkan simulasi yang dilakukan diperoleh penurunan bullwhip effect sebesar 40,18% dengan rincian 1.826 untuk Sarung Pistol, 1.884 untuk Poros Pengatur Pisir, 1.795 untuk Pejera, 1.835 untuk Tabung Rakitan Picu, 1.401 untuk Poros Picu, 0.945 untuk Mach. Pembawa Penutup CH1.411, dan 1.711 untuk Tangkai Penegang Cl.9519. Simulasi sistem usulan juga mampu memberikan penghematan total biaya sebesar Rp1.028.156.000,00 atau sebesar 39,83% dari sistem sekarang.