Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di industri manufaktur plastik yang didirikan sejak tahun 2004. PT X memproduksi berbagai macam produk yang terbuat dari plastik seperti toples, sendok, cangkir, mainan anak, dan sebagainya. Salah satu produk yang menjadi unggulan bagi PT X adalah produk ultraman. Tingginya persentase produk cacat yang dihasilkan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh PT X.
Pada penelitian ini, dilakukan perbaikan mutu untuk mengurangi jumlah produk cacat yang dihasilkan PT X pada proses produksi produk ultraman yang merupakan produk dengan persentase produk cacat dan total kerugian tertinggi. Perbaikan mutu dilakukan dengan menggunakan metodologi Six Sigma DMAIC. Six Sigma DMAIC merupakan metode peningkatan mutu yang bertujuan mengurangi cacat hingga 3,4 Defect Per Million Opportunities (DPMO). Identifikasi proses produksi ultraman dengan menggunakan diagram SIPOC dilakukan pada tahap define yaitu proses degassing, penuangan zol, vacuum, sampai dengan proses packing. Pengukuran nilai performansi perusahaan sebelum perbaikan dilakukan pada tahap measure dengan DPMO, level sigma, dan persentase produk cacat sebelum perbaikan secara berurutan adalah 47.987,56; 3,165; 8,986%. Pada tahap analyze, analisis akar penyebab cacat produk ultraman dianalisa menggunakan fishbone diagram dan penentuan prioritas perbaikan dianalisa menggunakan FMEA. Akar permasalahan yang harus diperbaiki diantaranya jarak alat bantu jemur terlalu kecil, operator menarik figur terlalu kencang, dan lain sebagainya. Perancangan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang teridentifikasi dilakukan pada tahap improve. Usulan perbaikan yang diberikan berupa penyediaan indikator suhu dan alat penunjuk waktu atau timer, pembuatan alat bantu jemur, penggantian gunting menjadi gunting dengan material stainless steel, dan lain sebagainya. Pada tahap control akan dilakukan pengukuran kembali nilai performansi perusahaan setelah perbaikan.
Dampak dari implementasi perbaikan yang telah dilakukan adalah terjadi penurunan DPMO menjadi 9.701,064, peningkatan level sigma sebesar 0,675 menjadi 3,84, dan terjadi penurunan persentase produk cacat menjadi 2,4001% dari yang sebelumnya sebesar 8,986%.