Abstract:
ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) adalah gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hiperaktivitas. Di Indonesia, penderita ADHD pada tahun 2007 diperkirakan sebanyak 3-5 juta anak, sedangkan jumlah sekolah untuk anak berkelainan mental di Indonesia hanya mampu menampung sekitar 164.000 anak. Jumlah anak penderita ADHD yang tidak sebanding dengan kapasitas sekolah berkelainan mental ini menyebabkan kebutuhan belajar anak-anak ADHD tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Berdasarkan fenomena ini, diperlukan adanya aplikasi smartphone sebagai salah satu solusi yang dapat membantu anak berkebutuhan khusus tetap belajar meskipun tidak bersekolah.
Proses perancangan aplikasi dimulai dari identifikasi kebutuhan yang dilakukan dengan cara wawancara kepada responden terkait. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan house of quality untuk mendapatkan fitur-fitur yang diperlukan dalam perancangan konsep. Pada perancangan konsep, didapat 3 buah alternatif konsep yang kemudian akan dipilih menjadi 1 rancangan terbaik. Rancangan konsep terpilih akan dibuat prototipenya dengan menggunakan software Construct 2. Setelah prototipe dibuat, dilakukan evaluasi dengan usability testing dan kuesioner system usability scale. Dari hasil evaluasi, didapat usability problem yang kemudian menjadi dasar perbaikan prototipe untuk menghasilkan rancangan yang lebih usable.
Hasil dari usability testing adalah prototipe memiliki efisiensi sebesar 92% dan efektivitas sebesar 81%. Prototipe sudah dapat dikatakan efektif dan efisien, jika memiliki skor lebih besar dari 70%. Untuk skor kuesioner system usability scale dari prototipe sebesar 88,21. Prototipe dapat dikatakan usable, jika memiliki skor system usability scale lebih dari 68. Hasil dari penelitian berupa prototipe dari aplikasi belajar untuk anak penderita ADHD yang dapat digunakan oleh sekolah, orangtua, dan psikolog.