Abstract:
Dalam setiap industri, perancangan tata letak sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Industri dengan jumlah mesin yang banyak, membutuhkan pengaturan tata letak dan area yang luas agar proses produksi lebih efisien. CV. Extra Saintama Gemilang merupakan perusahaan industri yang memproduksi produk-produk sesuai pesanan dari tekstil untuk promosi, seperti tas ransel, pouch, tas kosmetik, dan lain-lain. Luas tempat produksi CV. Extra Saintama Gemilang saat ini adalah 348,7 m2. Tempat produksi saat ini dapat mencukupi 80 mesin jahit. Permintaan konsumen semakin meningkat yang membuat perusahaan ingin melakukan penambahan mesin. Penambahan mesin tersebut tidak dapat dilakukan karena keterbatasan tempat saat ini. Perusahaan juga ingin menambah mesin pencetakan agar tidak melakukan subkontrak, tetapi penambahan belum dapat dilakukan karena keterbatasan tempat produksi saat ini. Perusahaan memiliki tanah kosong berukuran 1306,8 m2 yang akan dibangun menjadi tempat produksi yang baru. Pembangunan tempat produksi yang baru tersebut membutuhkan perancangan tata letak yang baik agar dapat mendukung proses produksi dan juga adanya kenyamanan serta keamanan kerja bagi karyawannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah dengan merancang tata letak tempat produksi CV. Extra Saintama Gemilang pada lahan yang baru. Tipe tata letak yang sesuai untuk perancangan tata letak tempat produksi CV. Extra Saintama Gemilang adalah tipe tata letak process layout. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan layout awal adalah metode CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning) dengan dua alternatif usulan dan dipilih alternatif dengan layout score terkecil. Perancangan tersebut akan diperbaiki dengan menggunakan metode CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique) dengan dua alternatif usulan. Total biaya alternatif pertama yang didapatkan dari perhitungan menggunakan program WINQSB adalah 41474,63 dan alternatif kedua adalah 41572,63. Hasil akhir perancangan dengan metode CRAFT dipilih dengan melihat total biaya dan jarak terkecil. Evaluasi layout usulan dilakukan terhadap layout awal dengan melihat aliran material, utilisasi ruang, dan keterkaitan aktivitas.