Abstract:
PT. X merupakan perusahaan yang berjalan di bidang industri makanan yang memproduksi berbagai jenis produk mie instan. Dalam produk-produk tersebut terdapat berbagai macam bahan baku yang diolah oleh PT. X, termasuk tiga material pembentuk mie, Material A, Material B, dan Material C. Ketiga bahan baku tersebut diperoleh perusahaan dengan memesan kepada supplier. Saat ini, PT. X melakukan perhitungan untuk melakukan pemesanan dengan mengira-ngira. Maka dari itu, terjadi penumpukan bahan baku dalam persediaan perusahaan.
Untuk menangani permasalahan PT.X, dilakukan perhitungan dengan metode T-System untuk individual order, metode T-System untuk joint order, dan metode QSystem dengan tujuan memperoleh sistem persediaan yang dapat meminimasi total cost yang dikeluarkan. Perhitungan T-System dilakukan untuk memperoleh interval pemesanan (T) dan maximum inventory level (R) yang memiliki total cost terkecil. Perhitungan Q-System dilakukan untuk memperoleh lot size (Q) dan reorder point (B) yang memiliki total cost terkecil.
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh bahwa dengan metode iterasi, sistem persediaan dengan total cost terkecil adalah Q-System dimana perusahaan memesan Material A sebanyak Q 43.417 kg, Material B sebanyak 56.177 kg, dan Material C sebanyak 47.859 kg dengan total cost yang dikeluarkan adalah Rp 241.900.977. Maka dari itu, PT. X diusulkan untuk menerapkan sistem persediaan Q-System.