Usulan pemilihan supplier rangka kayu pada CV. Adi Karya Pratama menggunakan metode Analytic Network Process (ANP)

Abstract

CV. Adi Karya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha furniture yang bertempat di Tasikmalaya dan sudah berdiri sejak tahun 2011. CV. Adi Karya Pratama memiliki supplier utama yaitu supplier A dan supplier kedua yaitu supplier B. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan merasakan terjadinya penurunan performansi dari kedua supplier. Pada supplier A penurunan performansi terjadi karena kualitas dari bahan baku yang kurang baik dan terbatasnya ketersediaan dari rangka lemari. Pada supplier B penurunan performansi terjadi karena harga dari pengiriman yang semakin tinggi dan terbatasnya ketersediaan dari rangka lemari. Perusahaan ingin mempertimbangkan mempertahankan supplier A dan supplier B atau mengganti supplier lain yaitu supplier C dan supplier D.

Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode Analytic Network Process (ANP). Metode ini mempertimbangkan hubungan terhadap kriteria dan subkriteria berdasarkan pemilihan rangka kayu lemari pada CV. Adi Karya Pratama. Kriteria dan subkriteria didapatkan melalui proses wawancara kepada pihak perusahaan. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini ialah harga, kualitas, layanan, lokasi, dan pengiriman. Subkriteria yang diidentifikasi terdiri dari 12 subkriteria. Selain itu terdapat hubungan yang dipertimbangkan antar kriteria atau subkriteria yaitu hubungan inner dependence dan outer dependence. Model yang telah dirancang lalu dilakukan proses pengolahan data berupa pembuatan matriks perbandingan berpasangan. Pengolahan data yang dilakukan akan menghasilkan supplier terbaik berdasarkan bobot dari hasil pengolahan data yang dilakukan.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software Super Decision. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan diketahui bahwa Supplier C merupakan supplier dengan prioritas utama dengan bobot sebesar 0,311. Prioritas kedua merupakan supplier A dengan bobot sebesar 0,302. Prioritas ketiga merupakan supplier D dengan bobot sebesar 0,209. Prioritas keempat merupakan supplier B dengan bobot sebesar 0,178.