Abstract:
Manusia memiliki kebutuhan dalam kehidupan yang dijalani. Dalam menjalani hidup, manusia memiliki ketergantungan pada ekosistem alam seperti sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan pangan akan diprioritaskan dalam pemenuhannya oleh manusia. Kebutuhan pangan manusia mencakup kebutuhan karbohidrat dan protein. Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2017, berdasarkan jumlah penduduk di Jawa Barat dapat dikatakan konsumsi daging ayam di Jawa Barat pada tahun 2017 sebanyak 336.764.642 kg sedangkan populasi yang tersedia di Jawa Barat sebanyak 169.118.018 kg. Selain itu setiap tahunnya konsumsi daging ayam broiler meningkat 1,12% setiap tahunnya.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan terdapat peluang untuk membuat usaha ternak ayam broiler. Perhitungan kelayakan usaha ditinjau dari aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek finansial. Pada aspek pasar digunakan beberapa alat bantu yaitu porter’s 5 forces model dan SWOT. Pada aspek hukum dilakukan studi literatur serta wawancara untuk mengetahui dan menilai semua jenis izin-izin usaha yang dibutuhkan. Pada aspek teknis dilihat seluruh kebutuhan teknis yang dibutuhkan. Sedangkan dalam aspek keuangan dibutuhkan arus kas, menggunakan metode IRR, NPV, dan payback period. Dengan metode-metode tersebut dapat dilakukan penilaian setiap aspeknya.
Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan aspek hukum, pasar, teknis, lingkungan, dan finansial. Aspek hukum yang dapat dinyatakan layak karena perizinan dapat dipenuhi. Aspek pasar layak karena terdapat peluang pasar untuk ayam broiler. Aspek teknis layak karena lokasi usaha yang mendukung untuk usaha ternak ayam broiler. Aspek lingkungan yang layak karena dapat mengolah limbah dengan baik. Aspek finansial layak berdasarkan nilai net present value, internal rate of return, dan discounted payback period. Dari kelima aspek tersebut seluruhnya dinyatakan layak sehingga usaha ternak ayam broiler di Tasikmalaya ini dinyatakan layak untuk dijalankan.