dc.contributor.advisor |
Samosir, Leonardus |
|
dc.contributor.author |
Pradiptho, Ignatius Oktavianus Richard |
|
dc.date.accessioned |
2019-03-18T04:02:42Z |
|
dc.date.available |
2019-03-18T04:02:42Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.other |
skp34254 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/7666 |
|
dc.description |
585-FF |
en_US |
dc.description.abstract |
Para imam dipanggil untuk menghayati hidup kudus karena panggilan
tersebut berkaitan erat dengan tugas harian para imam. Para imam melalui rahmat
tahbisan menjadi tanda dan wadah yang mampu menghadirkan Kristus di tengahtengah
umat. Selain itu, para imam juga memiliki tugas untuk menjadi jembatan
yang mampu menghantarkan Kristus kepada umat dan membawa umat kepada
Kristus. Namun demikian proses untuk menghidupi dan menghayati panggilan
untuk hidup kudus bukanlah suatu proses yang instan. Panggilan untuk hidup
kudus perlu dibina dan diolah setiap hari dan secara terus menerus. Proses formasi
di seminari didasarkan pada lima bidang pembinaan, yakni pembinaan manusiawi,
pembinaan hidup rohani, pembinaan intelektual, pembinaan hidup komunitas, dan
pembinaan pastoral. Namun demikian pembinaan yang paling penting dan
menjadi fondasi bagi pembinaan lainnya, yakni pembinaan manusiawi dan
pembinaan hidup rohani. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan |
en_US |
dc.title |
Pentingnya pembinaan manusiawi dan pembinaan hidup rohani dalam membangun kekudusan hidup imam |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
2013510014 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
0404016301 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI612#Ilmu Filsafat |
|