Abstract:
Hasrat (desiderium naturale) terdalam manusia adalah menatap wajah Allah (visio
beatifica). Hasrat itu menggiring manusia mencari cara untuk merealisasikannya.
Upaya-upaya teologis secara teoritis digunakan untuk mencapainya. Petualangan
intelektual manusia dijawab oleh Allah melalui kehadiran Yesus Kristus sebagai
hadiah yang sempurna (donum perfectum). Tetapi petualangan itu tidak berhenti,
melainkan diubah menjadi upaya spiritual dengan cara mengimani dan
menghidupi Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Upaya itu meliputi
tindakan liturgis, tindakan moralis, tindakan intelektual dan tindakan belas kasih.
Gereja menggunakan semua upaya itu untuk persatuan semua bangsa pada satu
jalan keselamatan. Masalah yang muncul adalah keberagaman, ketika setiap
manusia memiliki konsep keselamatan sendiri-sendiri akan sulit merealisasikan
persatuan. Dengan menggunakan sudut pandang Henri de Lubac akan kembali
dilihat persoalan orang-orang yang berada diluar jalur keselamatan dan
memberikan tawaran bagaimana mereka yang ingin kembali ke jalur universalitas
keselamatan sesuai harapan Allah. Gagasan supernatural coba dimunculkan untuk
menjawab persoalan universalitas keselamatan.