Abstract:
Para imam merupakan kelanjutan dari imamat Kristus di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang dipanggil dan dipilih oleh Allah dari antara seluruh manusia yang berada di muka bumi ini untuk berperan sebagai wakil-Nya yang bertindak di dunia saat ini. Sebagai yang dipilih dari antara kalangan manusia, tentu para imam tidak terlepas dari unsur kemanusiawiannya termasuk dalam hal kekurangan dan kelemahannya sebagai manusia. Tahbisan yang mereka terima tentu tidaklah menjadikan mereka sebagai manusia yang sempurna yang tidak terluput dari dosa dan kesalahan. Namun, yang menjadi menarik ialah bahwa pentahbisan yang mereka peroleh menjadikan mereka sebagai “man of God”. Berkat tahbisan yang mereka peroleh, Allah mengangkat kemanusiaan mereka menjadi manusia unggul yang dipanggil secara terus-menerus menuju kepada kesucian dan kesempurnaan hidup. Para imam di dunia ini menjadi representasi kehadiran Kristus karena mereka mengikuti pola hidup Kristus. Berkat rahmat imamat yang mereka terima yang menjadikan mereka sebagai “man of God”, mereka pada akhirnya dipercayai untuk menguduskan, mengajar dan memimpin umat Allah yang mereka gembalakan. Para imam dalam hal ini, diharapkan untuk mampu mewujudkan hakikat dan fungsi mereka sebagai “man of God” di dalam seluruh tindakan dan pelayanan mereka di tengah kehidupan dunia saat ini.