Abstract:
Hidup manusia berada dalam tarikan dua kutub, yaitu baik dan buruk.
Dalam teks Roma 8:1-13, Paulus menyebut dua kutub kontradiktif itu sebagai
keinginan Roh dan keinginan daging. Dalam perikop itu, Paulus menegaskan
bahwa orang beriman harus memilih keinginan Roh karena membukakan pintu
kehidupan dan selaras dengan kehendak Allah. Sebelum sampai pada pilihan itu,
orang beriman harus terlebih dahulu membedakan keinginan Roh dari daging atau
diskresi. Kemampuan berdiskresi harus dimiliki terutama oleh calon imam karena
mereka akan membimbing umat beriman untuk memilih cara pikir Roh. Supaya
bisa memiliki kemampuan ini, calon imam harus melatihnya sejak masa formasi.
Kemampuan berdiskresi ini diimplementasikan dalam olah rohani. Tiga olah
rohani yang menunjukkan adanya implementasi diskresi seperti yang
diindikasikan Paulus adalah examen conscientiæ, bimbingan rohani, dan refleksi.