Abstract:
Di tengah pluralitas dalam masyarakat sosial ditemukan adanya konflik antara suatu kelompok dengan kolompok yang lain, maupun individu dengan individu yang lain. Konflik dikarenakan adanya sikap tertutup, kehendak untuk menguasai, dan penilaian yang salah terhadap yang lain. Karena sikap-sikap ini menimbulkan konflik, dibutuhkan perubahan sudut pandang dalam melihat yang lain. Keberadaan yang lain perlu untuk dilihat sebagai suatu keterberian. Dalam melihat yang lain sebagai suatu keterberian, berarti yang lain harus diterima sebagaimana keberadaannya. Untuk sampai pada cara melihat yang lain sebagaimana keberadaannya, setiap rasionalitas yang sudah ditetapkan dalam menilai yang lain, harus dilepaskan sehingga dapat sampai pada keberadaan yang lain sebagaimana dirinya berada. Dengan menerima yang lain sebagai keterberian, juga berarti mengakui adanya kebenaran dan nilai-nilai positif di dalam yang lain dan pada akhirnya dapat mengantar pada suatu tujuan untuk berjalan bersama.