Abstract:
Pluralisme religius adalah kenyataan. Setiap orang menghadapinya, termasuk umat
Gereja Katolik. Gereja Katolik memiliki pandangan sendiri mengenai pluralisme religius yang
berkembang seiring dengan sejarah perkembangan Gereja. Di sisi lain, para teolog juga memiliki
pandangan sendiri yang dapat dijadikan sebagai alternatif cara pandang katolik terhadap
pluralisme religius. Salah satu alternatif itu adalah konsep absolutisme relatif yang pernah
dijelaskan oleh seorang teolog yang bernama Hans Küng. Pemikiran Küng tentang absolutisme
relatif tidak mengurangi identitas katolik, namun membuatnya menjadi semakin otentik. Hal ini
dapat menjadi alternatif cara pandang yang inspiratif bagi umat Katolik terhadap pluralisme
religius. Alternatif dari Küng ini akan dikoreksi dan dilengkapi oleh pemikiran Karl Rahner dan
Joseph Cardinal Ratzinger. Terinspirasi oleh absolutisme relatif dari Küng, umat Katolik dapat
mendorong dan mempromosikan usaha untuk memulihkan kesatuan di anatar Gereja-Gereja dan
membangun dialog dengan umat dari agama-agama lain. Identitas kekatolikan umat dimurnikan
melalui otokritik melalui dialog dan perjumpaan dengan yang lain. melalui otokritik, identitas
katolik dapat menjadi lebih otentik. Dengan demikian, umat Katolik tidak akan kehilangan
identitas kekatolikan mereka, melainkan bisa mendapatkan identitas yang lebih besar sebagai
seorang Katolik.