Abstract:
Kehidupan manusia yang kudus dan tak bercacat merupakan kehendak Tuhan. orang beriman yang ingin menyelaraskan kehendaknya dengan kehendak Tuhan selama hidupnya menghadapi peperangan yang terus-menerus melawan godaan hal-hal keduniawian. Godaan ini dapat menjerat dan memperlemah kehendak untuk berbuat baik, sehingga jalan mencapai kekudusan pun dapat menjadi kurang menggairahkan dan menggembirakan. Pemikiran Agustinus dipilih karena pandangannya mengenai adanya konflik dua kehendak yang ada dalam diri manusia. Agustinus memandang bahwa seorang kristiani adalah manusia yang tidak luput dari dosa selama mereka hidup di dunia ini. Pandangannya mengenai dua kehendak ini dapat dijadikan suatu alternatif jawaban dalam mencapai kekudusan. Dalam pandangan Agustinus kehendak menjadi kudus bukanlah suatu hasil akhir yang dicapai manusia melainkan suatu proses yang tidak pernah berhenti selama menjalani hidup di dunia ini. Kekudusan merupakan usaha yang tampak dalam perjalanan seseorang bertumbuh di dalam kekudusan. Usaha ini bukanlah usaha yang dilakukan sendirian melainkan kerjasama antara seseorang dengan rahmat ilahi dan merupakan usaha yang dilakukan bersama komunitas.