Abstract:
Peramalan merupakan suatu cara untuk mengetahui keadaan di masa yang akan datang menggunakan data yang ada di masa lalu. Seorang investor yang melakukan investasi, khususnya dalam bentuk saham, harus dapat meramalkan pergerakan harga saham guna mengurangi risiko kerugian yang dapat ditimbulkan karena pergerakan harga saham cenderung bersifat fluktuatif atau tidak tetap. Dalam pergerakan harga saham seringkali juga mengalami penurunan ataupun peningkatan yang cukup ekstrim yang disebabkan oleh adanya suatu kejadian tidak terduga baik kejadian eksternal maupun internal yang dapat memengaruhi perubahan pola data. Kejadian inilah yang disebut dengan intervensi. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai peramalan pergerakan harga saham dengan menggunakan model ARIMA dan ARIMA dengan intervensi. Kedua model ini akan diterapkan pada dua kasus. Kasus pertama, pergerakan harga saham yang dipengaruhi oleh kejadian eksternal yaitu krisis global 2008, sedangkan kasus kedua merupakan pergerakan harga saham yang dipengaruhi oleh kejadian internal yaitu kebijakan obligasi subordinasi. Saham yang digunakan dalam kedua contoh kasus tersebut adalah saham Bank Permata Tbk.(BNLI). Peramalan dengan ARIMA intervensi pada kedua kasus menunjukkan pola yang cukup baik, sedangkan model ARIMA tanpa intervensi pada kedua kasus tidak dapat menyimpulkan pola dengan baik. Hal ini dikarenakan model ARIMA tidak dapat menangkap penurunan ataupun peningkatan harga saham yang cukup ekstrim.