Abstract:
Dengan berkembangnya pasar investasi di Indonesia, minat masyarakat untuk berinvestasi pun turut meningkat. Salah satu sarana investasi yang paling umum adalah saham. Seperti bentuk investasi lainnya, saham juga tak lepas dari risiko investasi. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Harry Markowitz memaparkan model yang digunakan untuk mencari portofolio investasi yang optimal. Pengertian portofolio optimal ini adalah portofolio yang memiliki risiko sekecil mungkin dengan suatu batas minimum return, atau portofolio dengan return sebesar mungkin dengan suatu batas maksimum dari risiko. Model Markowitz ini umum digunakan untuk mencari portofolio yang optimum. Namun, semakin banyak jumlah aset, maka penentuan portofolio yang optimum dengan menggunakan model ini akan melibatkan perhitungan yang semakin sulit. Hal ini juga akan mengakibatkan semakin lamanya waktu untuk mencari solusi optimal dari model. Hal ini dikarenakan fungsi objektif pada model Markowitz berupa fungsi kuadratik. Untuk mengatasi kesulitan ini, Konno-Yamazaki mengusulkan penggunaan fungsi objektif linear sebagai salah satu alternatif dalam mencari portofolio yang optimum. Model risiko linear Konno-Yamazaki kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Feinstein-Thapa dengan tujuan mempersingkat dan mempermudah perhitungan. Pada skripsi ini akan dijelaskan lebih lanjut keunggulan dari penggunaan model Feinstein-Thapa, dan Konno-Yamazaki jika dibandingkan dengan model dasar Markowitz. Selain menggunakan fungsi objektif yang linear, model Konno-Yamazaki, dan Feinstein-Thapa juga menggunakan kendala yang bergantung pada jumlah periode dan bukan jumlah aset. Maka dari itu, model risiko linear akan lebih bermanfaat jika jumlah periode dari saham yang digunakan lebih banyak dari jumlah saham pada portofolio. Pada skripsi ini, model Konno-Yamazaki dan Feinstein-Thapa akan diterapkan untuk membentuk portofolio yang optimum dengan menggunakan saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Menggunakan model yang telah dikembangkan, disimpulkan bahwa saham yang terpilih dalam portofolio adalah saham yang memiliki return yang di atas rata-rata dengan volatilitas yang masih terkontrol.