dc.description.abstract |
Banyaknya tantangan bisnis membuat sebuah perusahaan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Untuk itu perusahaan harus dapat mengelola kegiatan bisnis yang ada secara efektif dan efisien. Tantangan bisnis pun dapat dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bisnis kuliner. Perusahaan yang bergerak di bisnis kuliner perlu memperhatikan kegiatan mengelola persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan merupakan kunci utama dalam keberhasilan bisnis kuliner sehingga pengelolaan terhadap persediaan sangat penting untuk dilakukan. Perusahaan harus mampu mengelola persediaannya dengan baik yang didukung oleh kegiatan lainnya yaitu perencanaan dan pengawasan persediaan agar penggunaan bahan makanan dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Pemeriksaan operasional adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan menilai tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas suatu atau seluruh kegiatan perusahaan. Hasil dari pemeriksaan operasional berupa rekomendasi-rekomendasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja operasi perusahaan. Perencanaan ialah suatu program operasional terperinci, merupakan proses merasakan kesempatan maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan yang diinginkan dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Pengawasan persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari persediaan, bahan baku, dan barang hasil/produk, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah studi lapangan dan studi literatur. Setelah mengumpulkan data, peneliti melakukan analisis terhadap 11 sample bahan makanan yang ada pada perusahaan. Sample bahan makanan yang dipilih mewakili jenis bahan makanan yang ada pada perusahaan. Analisis terhadap sample tersebut dilakukan dengan mengevaluasi proses perencanaan dan pengawasan persediaan.
Melalui pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, peneliti menetapkan critical area berupa proses perencanaan dan pengawasan bahan makanan belum efektif dan efisien. Peneliti melakukan analisis dengan menghitung persediaan akhir lalu dibandingkan dengan perhitungan stock opname perusahaan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan menghitung tingkat perputaran persediaan serta jangka waktu perputaran persediaan lalu dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melalui analisis tersebut, peneliti melakukan perhitungan atas potensi kerugian yang mungkin dapat terjadi pada perusahaan akibat adanya perbedaan antara perhitungan persediaan akhir dengan perhitungan stock opname perusahaan. Berdasarkan analisis pada bulan Februari 2018 sampai bulan Mei 2018 total potensi kerugian yang mungkin terjadi akibat adanya perbedaan antara perhitungan persediaan akhir dengan perhitungan stock opname perusahaan adalah sebesar Rp29.319.050. Pada perhitungan rata-rata tingkat perputaran dan jangka waktu persediaan, terdapat tujuh sample bahan makanan dari total 11 sample bahan makanan yang rata-rata tingkat perputaran dan jangka waktu persediaannya tidak mencapai standar perusahaan, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan bahan makanan belum efektif dan efisien. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, peneliti mengembangkan rekomendasi yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses perencanaan dan pengawasan persedian antara lain mengusulkan dilakukannya kordinasi antar Head Kitchen setiap cabang, menetapkan kebijakan dan prosedur yang baku, dan membuat dokumen-dokumen secara formal. |
en_US |