Abstract:
Dewasa ini, disadari bahwa banyak perusahaan industri yang sedang berkembang di Indonesia, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil. PT. M merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil dengan fokus memberikan jasa makloon bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa sprey. Proses produksi merupakan proses utama yang sangat penting bagi PT. M dalam melakukan proses pencelupan dan pencapan kain. Namun, proses produksi dalam PT. M tidak selalu berjalan lancar sehingga menyebabkan dihasilkannya produk cacat yang melebihi batas toleransi yang telah disepakati dengan pelanggan. Selama tahun 2017, hampir setiap bulan dari bulan Januari hingga Desember dihasilkan produk cacat dengan rata- rata di atas 5% perbulan sehingga PT. M perlu melakukan pemotongan biaya makloon sebagai bentuk tanggung jawab atas produk cacat yang dihasilkan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meneliti lebih lanjut mengenai produk cacat yang dihasilkan PT. M adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional dilakukan dengan tujuan untuk menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan serta mengidentifikasi dan menemukan penyebab dari permasalahan yang ada dalam proses produksi. Pemeriksaan operasional terdiri dari lima tahap yaitu planning, work program, field work, development of findings and reviews dan reporting. Hasil dari pemeriksaan operasional adalah rekomendasi yang dapat digunakan PT. M agar proses produksi berjalan dengan baik sehingga produk cacat yang dihasilkan tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menentukan topik penelitian, menentukan identifikasi masalah dan menentukan sumber data. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan observasi atau penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi data hasil wawancara dan hasil observasi serta data sekunder yang meliputi struktur organisasi, jenis kecacatan, jumlah produk cacat, data hasil produksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif untuk menentukan rekomendasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditentukan bahwa masalah yang ada dalam PT. M merupakan critical problem yaitu masalah yang sudah terjadi dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat melalui produk cacat yang dihasilkan melebihi batas toleransi yaitu sebesar 5%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perawatan mesin tidak dilakukan secara berkala, tidak ada training untuk karyawan dan operator, operator tidak menggunakan mesin sesuai dengan prosedur yang berlaku, operator lalai dalam melakukan pekerjaannya, dan kurangnya pengawasan dan instruksi yang diberikan. Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan perawatan mesin secara berkala, diadakan training bagi calon karyawan dan operator serta training secara berkala bagi semua karyawan dan operator yang telah bekerja di PT. M agar selalu memberikan kinerja yang baik, diadakan sistem reward dan punishment, dan standar operasional prosedur diperbarui dan dijadikan pedoman dalam melakukan aktivitas dalam perusahaan.