Abstract:
Perkembangan dan kemajuan teknologi mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dalam menjalankan usahanya. Perusahaan harus mempertahankan kinerja dengan baik agar efektivitas dan efisiensi aktivitas operasi dapat tercapai. Pada perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan aktivitas yang paling penting sehingga proses produksi harus berjalan dengan efektif dan efisien. PT Primarindo Asia Infrastructure merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu di Indonesia. Proses produksi perusahaan seringkali mengalami masalah berupa adanya produk cacat yang merugikan perusahaan. Dengan adanya pemeriksaan operasional, diharapkan dapat mengurangi jumlah kecacatan produk pada proses produksi perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah proses mengevaluasi apakah kegiatan operasi perusahaan telah berjalan dengan efektif dan efisien. Pemeriksaan operasional pada perusahaan manufaktur berfokus pada aktivitas produksinya karena merupakan aktivitas utama perusahaan. Produksi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Tetapi dalam praktiknya, aktivitas produksi perusahaan dapat menghasilkan produk cacat. Hal ini menunjukkan bahwa proses produksi tidak berjalan dengan efektif dan efisien.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari wawancara dan observasi sedangkan untuk data sekunder, diperoleh dari data yang dimiliki perusahaan berupa profil perusahaan, struktur organisasi, production order, product specification, prosedur proses produksi, biaya produksi, worksheet produk cacat mulai dari Oktober 2016 hingga September 2017, biaya rework dan daftar harga jual sepatu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dan studi literatur. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap proses produksi untuk mengurangi kecacatan produk PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa adanya masalah pada proses produksi perusahaan yaitu adanya jumlah produk cacat yang dialami perusahaan melebihi standar produk cacat perusahaan. Akibat dari produk cacat tersebut, selama periode Oktober 2016 hingga September 2017 PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk mengeluarkan biaya rework sebesar Rp 49.721.678 untuk produk cacat yang dapat diperbaiki dan mengalami penurunan laba sebesar Rp.1.588.217.180 dan kerugian sebesar Rp. 371.243.120 akibat produk cacat yang tidak dapat diperbaiki. Peneliti menemukan faktor-faktor penyebab produk cacat dan besar pengaruhnya terhadap produk cacat yaitu faktor materials berpengaruh 20%, manpower berpengaruh 40%, methods berpengaruh 10% , machines berpengaruh 20%, dan environment berpengaruh 10% terhadap produk cacat dan seluruhnya bersifat controllable. Oleh karena itu, rekomendasi yang dapat diberikan peneliti pada perusahaan yaitu melakukan proses inspeksi raw rubber yang lebih teliti, mengevaluasi supplier, melakukan pengawasan rutin pada karyawan, memberikan pelatihan khusus, penyewaan mesin produksi, membuat kebijakan bonus dan sanksi, membuat laporan pelanggaran karyawan, melakukan perawatan mesin secara berkala, menambah penerangan ruangan pada departemen trimming dan membuat tempat penyimpanan khusus bahan baku rentan kelembaban udara.