dc.description.abstract |
Saat ini, perusahaan semakin dituntut untuk menghasilkan produk yang
berkualitas baik agar dapat sesuai dengan keinginan pembeli. Usaha yang dapat dilakukan
perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan pembeli adalah dengan
menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk dapat mempertahankan
kualitas produk yang dihasilkan, perusahaan dituntut untuk memiliki aktivitas pengendalian
yang memadai dalam menjalankan kegiatan produksinya. Namun pada kenyataannya masih
banyak risiko yang perusahaan hadapi dalam melangsungkan produksi di perusahaan sehingga
membutuhkan aktivitas pengendalian yang memadai dan disesuaikan dengan keadaan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksi.
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengolah suatu data yang
didapat dari berbagai macam sumber. Data tersebut diolah agar dapat menghasilkan informasi
yang dapat digunakan oleh pengguna. Informasi yang dihasilkan dapat memberikan arahan
mengenai pengendalian internal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Informasi juga dapat
membantu perusahaan menilai risiko dan membantu merespon risiko yang ada. Salah satu
pengendalian internal yang perlu diperhatikan perusahaan adalah pengendalian aktivitas.
Pengendalian aktivitas adalah kebijakan, aturan, prosedur yang akan membantu management
mendapatkan keyakinan yang wajar bahwa tujuan dari pengendalian sudah tercapai dan respon
atas risiko telah dijalankan dengan efektif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah the hypothetico-deductive
method yaitu penelitian yang bersifat keilmuan yang digunakan untuk menemukan solusi atas
suatu permasalahan. Metode penelitian ini terdiri dari tujuh langkah. Teknik pengumpulan
data menggunakan studi lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi serta
menggunakan studi literatur. Studi kasus dilakukan di siklus produksi pada PT X. Data yang
telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisis secara kualitatif.
Aktivitas dalam siklus produksi di perusahaan di mulai dari pemotongan
material, memproduksi oven, dan mengemas oven hingga sudah siap dikirim. Siklus produksi
di PT X tidak memiliki dokumen yang seharusnya ada di siklus produksi. Hal ini tentu dapat
menimbulkan risiko. Namun perusahaan masih belum memberikan respon atas risiko tersebut.
Padahal penelitian atas respon risiko yang ada di siklus produksi sebagian besar seharusnya
mengurangi risiko di perusahaan.
Aktivitas pengendalian di siklus produksi perusahaan masih belum memadai
dan masih menimbulkan berbagai risiko, tetapi pemilik masih memegang kendali penuh atas
setiap kegiatan yang ada di perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
dapat disimpulkan penerapan dari aktivitas pengendalian di siklus produksi memberikan
peranan terhadap respon atas risiko di perusahaan. |
en_US |