Abstract:
Pada era globalisasi saat ini, teknologi menjadi hal penting yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu bentuk keterkaitan teknologi dalam bidang transportasi yaitu hadirnya transportasi berbasis online (TBO). GO-JEK merupakan salah satu aplikasi yang bergerak dalam bidang penyedia jasa transportasi dengan menggunakan internet sebagai medianya. Dengan adanya penggunaan teknologi, aktivitas jumlah tatap muka bagi karyawan dan perusahaan dapat diminimalkan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian untuk menjadikan kegiatan operaional berlangsung selaras dengan tujuan awal perusahaan
Salah satu bentuk pengendalian yang dilakukan oleh GO-JEK adalah dengan menetapkan kebijakan perusahaan sebagai bentuk preventive control. Dengan menetapkan penilaian kinerja dengan rating dan completion rate, memberikan bonus berdasarkan poin, serta pembebanan sanksi atas aturan yang diberlakukan GO-JEK. Untuk menilai apakah penerapan pengendalian pada GO-JEK telah memadai, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pengendalian tersebut. Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pengidentifikasian risiko, setelah itu mencari penyebab serta dampak dari risiko tersebut, dan memberikan rekomendasi tindakan apa yang harus dilakukan perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah hypothetico-deductive method. Kebutuhan akan data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang dimiliki perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan wawancara, melakukan observasi, dan dokumentasi. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku literature, jurnal, dan penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian. Seluruh wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara kelompok dan observasi dilakukan dengan menjadi driver.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap bentuk pengendalian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa GO-JEK masih memiliki kekurangan dalam menetapkan kebijakannya. Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada kegiatan operasional lapangan dikarenakan lemahnya Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan. Oleh karena itu, timbul risiko risiko yang dapat berdampak pada pihak perusahaan ataupun driver. Rekomendasi untuk mengelola risiko tersebut adalah dengan perbaikan kebijakan terkait rating, completion rate, dan suspend, melakukan penilaian dua arah pada rating, perbaikan sistem aplikasi driver, maintanance data identitas driver, dan peningkatan pelayanan keluhan bagi driver.