dc.description.abstract |
Industri sepatu merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan, karena sepatu merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat. Indonesia sendiri merupakan negara produsen sepatu kelas dunia. Dengan itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri sepatu dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Agar dapat bersaing di tengah keadaan persaingan yang ketat perusahaan diharapkan mampu beroperasi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pada aktivitas produksi, sehingga hasil dari aktivitas produksi dapat bersaing pada persaingan yang terjadi pada industri sepatu. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian terkait aktivitas produksi untuk meningkatkan produktivitas pada aktivitas produksi perusahaan.
Aktivitas produksi memiliki peranan penting karena berperan mengubah input menjadi output. Untuk itu dibutuhkan tingkat produktivitas yang tinggi dalam aktivitas produksi. Untuk menilai apakah aktivitas produksi sudah produktif adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional adalah kegiatan evaluasi pada aktivitas operasi perusahaan untuk mengidentifikasi area mana yang memerlukan perbaikan sehingga aktivitas operasi di dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara studi lapangan dan studi pustaka. Pada studi lapangan peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada studi pustaka diperoleh melalui buku dan bahan bacaan lainnya. Objek penelitian pada penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap aktivitas produksi dalam rangka meningkatkan tingkat produktivitas operasi perusahaan pada PT Jones And Vining Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September 2017 total produksi perusahaan adalah 105.809 pasang last sepatu, yang mana 95.068 pasang adalah last sepatu jenis low last dan 10.741 pasang adalah last sepatu jenis high last. Pada bulan Mei hingga September 2017 peneliti mengambil sample sebanyak 4.943 pasang last sepatu, yang mana 4.480 pasang adalah last sepatu jenis low last dan 463 pasang adalah last sepatu jenis high last. Total sample yang diambil peneliti berjumlah 4.67% dari total produksi perusahaan. Tidak produktifnya aktivitas produksi perusahaan secara keseluruhan diakibatkan oleh empat faktor, yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor metode dan faktor bahan baku. Untuk faktor manusia mempengaruhi sebesar 34%, di mana 50% bersifat controllable dan 50% bersifat uncontrollable. Faktor mesin mempengaruhi sebesar 17%, di mana seluruhnya bersifat controllable. Faktor metode mempengaruhi sebesar 24%, di mana seluruhnya bersifat controllable. Sedangkan faktor bahan baku mempengaruhi sebesar 25%, dimana 92% bersifat controllable dan 8% bersifat uncontrollable. Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan karena timbulnya produk cacat yang bisa di-work sebanyak 4,96% dari total sample sebesar Rp. 2.599.955,-. Serta perusahaan juga harus menanggung kerugian karena timbulnya produk cacat yang tidak bisa di-rework sebanyak 11,17% dari total sample sebesar Rp. 12.251.386,-. Untuk tingkat produktivitas pemakaian tenaga kerja saat ini terjadi penurunan sebesar 25,8% terhadap standar perusahaan. Untuk tingkat produktivitas pemakaian mesin saat ini terjadi penurunan 25,9% terhadap standar perusahaan. Untuk tingkat produktivitas pemakaian bahan baku biji plastik saat ini terjadi penurunan 6% terhadap standar perusahaan. |
en_US |