dc.description.abstract |
Setiap perusahaan pasti menginginkan kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Agar hal itu dapat tercapai, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal tidak terbatas hanya untuk perusahaan besar saja, namun perusahaan yang kecil pun harus menerapkan pengendalian internal supaya kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan baik. Pengendalian internal juga harus dirancang sebaik mungkin agar dapat sejalan dengan tujuan perusahaan dan perkembangan ekonomi secara global. Pengendalian internal sangat dibutuhkan oleh perusahaan agar dapat mencegah, mendeteksi, dan mengatasi kemungkinan terjadinya fraud (kecurangan).
Penulis melakukan penilaian pengendalian internal yang diterapkan oleh
perusahaan pada siklus penjualan. Siklus penjualan merupakan salah satu siklus yang memiliki
peran penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuannya. Siklus penjualan berhubungan dengan konsumen yang dapat meningkatkan laba perusahaan serta menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk keperluan aktivitas operasi perusahaan dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu, pengendalian internal pada siklus penjualan sangatlah penting bagi perusahaan agar aktivitas penjualan di setiap cabang dapat terpantau dengan baik dan berjalan dengan lancar, sehingga risiko terjadinya kecurangan dapat teridentifikasi dan dapat dikurangi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Untuk mengumpulkan data yang relevan, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis berupa penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan tersebut berupa kuesioner, wawancara, dan observasi kepada pihak yang terkait dengan siklus penjualan. Objek dari penelitian ini adalah PT Indocare Pacific yang bergerak di bidang Support Services terutama pada Hygiene Service yang berpusat di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa PT Indocare Pacific telah melakukan penerapan pengendalian internal pada siklus penjualan secara efektif. Sebagai contoh perusahaan telah memiliki CCTV di setiap gudang dan selalu melaksanakan stock opname secara berkala. Keefektifan tersebut dinilai berdasarkan dari lima komponen
pengendalian internal yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Meskipun masih terdapat beberapa kelemahan pengendalian internal yang teridentifikasi, tetapi kelemahan tersebut tidak signifikan. Namun, pengendalian internal tersebut belumlah sempurna sehingga penulis memberikan beberapa saran untuk menyempurnakan pengendalian internal perusahaan. Saran yang dimaksud adalah perusahaan mewajibkan seluruh pelanggan untuk melakukan
pembayaran dengan cara transfer, auditor internal melakukan cross-check secara rutin ke setiap cabang, dan perusahaan melakukan rotasi wilayah untuk bagian branch manager. |
en_US |