dc.description.abstract |
Industri spare part motor merupakan salah satu industri yang bersaing cukup
ketat di Indonesia. Setiap perusahaan spare part motor tentunya ingin produk yang
diproduksinya unggul di pasaran dan memiliki harga yang bersaing dengan kompetitor
lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan efisiensi biaya produksi produk.
Perusahaan harus dapat menekan semaksimal mungkin biaya produksi agar menjadi sehemat
mungkin tanpa mengurangi kualitas dari produk yang diproduksinya agar produknya tetap
dapat bersaing di pasaran. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang spare part motor,
CV Wahana Wijaya Putra (CV WWP) memerlukan strategi agar perusahaan dapat lebih
bersaing ketat dengan perusahaan lainnya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap CV WWP dalam upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi
perusahaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi adalah dengan
menerapkan Activity-Based Management (ABM). Activity-Based Management merupakan
tindakan yang diambil oleh pihak manajemen yang berfokus pada aktivitas produksi yang
dilakukan perusahaan dalam tujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan keuntungan
yang diperoleh perusahaan. ABM dibagi menjadi dua, yaitu Operational Activity-Based
Management dan Strategic Activity-Based Management. Operational ABM berfokus pada
efisiensi dari setiap aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan sehingga tidak ada
pemborosan dan sumber daya yang terbuang.
Obyek dalam penelitian ini adalah bagian produksi CV WWP. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Operational Activity-Based Management, sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya produksi perusahaan dan profit. Metode
yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu data
yang diperoleh dari objek penelitian dikumpulkan, dianalisis, dan disajikan agar dapat
diperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan objek penelitian. Wawancara, observasi,
dan dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan studi kepustakaan
dilakukan untuk mendapatkan data sekunder.
Pembahasan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis terhadap
strategi yang telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.
Setelah itu, penulis melakukan perhitungan biaya produksi dengan menggunakan sistem
pembebanan biaya Activity-Based Costing, lalu melakukan analisis aktivitas perusahaan
mana yang merupakan aktivitas yang value added dan non-value added berdasarkan
perhitungan Activity-Based Costing. Kesimpulan dari penelitian ini adalah biaya produksi
yang terjadi pada CV WWP belum efisien karena masih adanya pemborosan dalam
pemakaian bahan baku, sumber daya manusia yang berlebih, dan adanya aktivitas yang non-value
added di dalam proses produksi CV WWP. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan menerapkan Operational Activity-Based Management, biaya produksi CV WWP
diestimasi akan berkurang sebesar Rp 32.803.668 (4,8%) dan contribution margin akan
meningkat sebesar Rp 86.064.000 karena adanya pemindahan pegawai pada bagian quality
control awal ke bagian penjualan dan pemasaran sehingga total profit diestimasi akan
menjadi Rp 118.867.668. Saran dari penulis adalah perusahaan hendaknya segera
menerapkan Operational Activity-Based Management. |
en_US |