Abstract:
Pasar konstruksi saat ini sedang berkembang seiring dengan banyaknya permintaan pasar. Hal ini menjadi kesempatan buat perusahaan untuk meningkatkan pasarnya. Dengan banyaknya pemesanan yang ada, perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu kegiatan produksi perusahaan. Pengendalian internal yang baik, akan dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Pengendalian internal dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuannya. Framework COSO merupakan model yang paling sesuai untuk digunakan atas pengendalian. Salah satu kegiatan yang harus diterapkan pengendalian adalah persediaan. Pencatatan persediaan akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Pengendalian internal diterapkan dengan beberapa tujuan dan salah satunya adalah untuk menyediakan informasi yang lebih akurat dan dapat menyediakan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang telah diterapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode penelitian dengan melakukan pencarian, pengumpulan, analisis dan penginterpretasian data untuk menjelaskan kejadian, karakteristik, dan situasi
yang terjadi. Data diperoleh melalui penelitian lapangan seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi pada pihak terkait sistem permintaan, penerimaan, pengeluaran, dan pengembalian barang serta studi kepustakaan. Sumber data berasal dari sumber data primer dan sekunder. Variabel yang diguakan oleh peneliti yaitu variabel dependen (variabel dependen pada penelitian ini adalah keakuratan laporan
keuangan) dan variabel independen (variabel independen pada penelitian ini adalah pengendalian internal persediaan). Penelitian ini dilakukan pada CV Hegar Sumber Kreasi yang bergerak pada bidang konstruksi baja. Setelah dianalisis, didapatkan bahwa sistem informasi persediaan pada perusahaan dibagi menjadi 4, yaitu sistem permintaan barang, penerimaan barang, pengeluaran barang, dan pengembalian barang. Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal namun pengendalian internal tersebut masih memiliki kekurangan. Pengendalian internal yang baik akan dapat meningkatkan keakuratan laporan keuangan jika dapat memastikan setiap data yang diolah akurat. Sebaliknya pengendalian internal yang lemah dapat menyebabkan laporan keuangan perusahaan menjadi tidak akurat. Untuk meningkatkan kualitas pengendalian internal, penulis menyarankan beberapa hal, diantaranya menerapkan job rotation dan selalu
mengingatkan akan pentingnya kejujuran untuk komponen control environment. Pada komponan control activities, diperlukan penambahan satu orang pada bagian gudang, memberikan rangkap purchase order pada bagian gudang, penggunaan dokumen untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan persediaan, pembuatan
laporan berkaitan aktivitas gudang, pengecekan barang secara fisik, pemeriksaan secara rutin terkait dengan persediaan dan bagian gudang. Untuk komponen information and communication diperlukan pembuatan flowchart, SOP dan panduan terkait aktivitas gudang secara tertulis. terkait komponen monitoring, perlunya pemantauan melalui laporan kegiatan gudang.