Abstract:
Perencanaan dan pengendalian ketat terhadap proses produksi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk-produk yang dihasilkan. Produk tekstil dan kimia umum adalah produk-produk yang sangat rentan rusak jika dikelola dengan tidak baik. Pada PT Indo Deha Pratama, proses produksi yang dilakukan menjadi sangat penting, karena dengan kesalahan sekecil apapun dapat berdampak kepada produk kimia yang sedang diolah dan menimbulkan kerugian kepada perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah proses menganalisis aktivitas dan operasi intern perusahaan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan positif dalam program perbaikan secara terus menerus. Hasil dari pemeriksaan operasional yaitu berupa rekomendasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam melakukan perbaikan. Dalam perencanaan produksi ditentukan usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil oleh pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Sedangkan, pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengoordinasi aktivitas-aktivitas pengerjaan atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien
Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive study yaitu penelitian dengan mengumpulkan data yang mendeskripsikan topik yang diteliti seperti karakteristik dari manusia, organisasi, kejadian, atau keadaan yang sedang dihadapi. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional pada aktivitas produksi atas perencanaan dan pengendalian produksi pada PT Indo Deha Pratama yang bergerak di industri produksi serta distribusi bahan kimia. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan sumber data primer yaitu hasil wawancara dan hasil observasi, serta sumber data sekunder yaitu dokumentasi perusahaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah untuk menghasilkan kesimpulan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional, peneliti menemukan beberapa kelemahan yaitu terkait proses perencanaan dan pengendalian produksi untuk dikembangkan yaitu proses perencanaan kegiatan produksi yang kurang memadai, proses pengendalian kegiatan produksi yang kurang memadai serta pencatatan dan dokumentasi terkait proses produksi yang kurang memadai. Kelemahan-kelemahan yang ada menyebabkan proses pembelian dan pengelolaan persediaan bahan baku menjadi kurang efektif dan efisien yang ditandai dengan adanya idle time yang terjadi di perusahaan selama bulan Januari hingga Juni 2018 adalah untuk mesin untuk bahan kimia berjenis liquid tanpa boiler adalah 513 jam 20 menit, untuk mesin untuk bahan kimia berjenis liquid dengan boiler adalah 490 jam dan untuk mesin untuk bahan kimia berjenis powder adalah 236 jam 30 menit. Total biaya gaji yang tetap dibayarkan oleh perusahaan selama bulan Januari hingga Juni 2018 selama idle time terjadi adalah Rp 18.597.500. Selain itu, guna memastikan bahwa hasil produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, jika hasil pengujian dari produksi yang dilakukan belum memenuhi standar sehingga dibutuhkan waktu tambahan untuk pengadukan bahan kimia yang menimbulkan kelebihan biaya listrik selama bulan Mei 2018 sebanyak Rp 5.535.000 dan biaya bahan baku tambahan pada bulan Mei 2018 sebesar Rp 3.215.825. Rekomendasi yang diberikan peneliti adalah membuat daftar yang berisi data produk kimia yang sering dipesan oleh pelanggan, menambah sistem penjualan yaitu sistem pre-order, melakukan rapat bulanan untuk membahas perencanaan produksi, dan memperbaiki pencatatan yang dilakukan perusahaan.