Abstract:
Dalam masa perkembangan teknologi yang pesat, para pelaku bisnis dituntut untuk berinovasi untuk mencari ide-ide baru untuk tetap kompetitif. Di Indonesia, tren bisnis terbaru adalah startup yaitu perusahaan rintisan yang membutuhkan riset dan pada umumnya berbasis teknologi. Perusahaan startup dalam bisnisnya melakukan kegiatan akuntansi untuk mencatat aktivitas keuangan yang terjadi di perusahaan, salah satunya adalah kegiatan pembelian dan pengeluaran kas. Fungsi dari laporan keuangan perusahaan startup salah satunya untuk akuntabilitas terhadap venture capitalist yang menanamkan modalnya.
Untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi, perusahaan perlu menekankan aspek pengendalian internal. Ketika perusahaan mulai mendapatkan kewajiban dan kebutuhan untuk diaudit, perusahaan dapat menyewa jasa auditor untuk memeriksa laporan keuangannya secara independen. Auditor akan menentukan control risk pada tahap awal audit. Control risk adalah risiko bahwa pengendalian internal yang dirancang dan diterapkan tidak dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian laporan keuangan. Control risk ditentukan dengan cara memahami pengendalian internal tingkat entitas dan tingkat siklus dikaitkan dengan tujuan audit pada kelas transaksi. Pemahaman pengendalian internal didapatkan melalui alat bantu kerangka pengendalian internal COSO.
Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif, yaitu mengumpulkan data dengan menggambarkan karakter dari setiap variabel yang ada. Data yang diperoleh adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder didapatkan dari studi pustaka dan studi dokumentasi, sedangkan data primer didapatkan dari wawancara, observasi, dan kuesioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Objek penelitian ini adalah PT Multidaya Teknologi Nusantara, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi budidaya perikanan.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, risiko di perusahaan terkait dengan kewajaran laporan keuangan cukup tinggi. Hasil penilaian pengendalian internal terkait siklus pembelian dan pengeluaran kas menunjukkan bahwa teridentifikasi 3 deficiency dan 7 significant deficiency yang tersebar dalam tujuan audit di siklus ini. Menggunakan pendekatan significance dan likelihood, control risk pada level rendah untuk tujuan audit timing dan posting and summarization. Control risk pada level sedang ditentukan untuk tujuan audit occurrence dan accuracy, sedangkan untuk tujuan audit completeness dan classification ditentukan level tinggi. Seluruh tingkat control risk ini kemudian digunakan untuk menentukan tahapan selanjutnya dalam audit laporan keuangan.