dc.description.abstract |
Di dalam era globalisasi ini, perusahaan berusaha untuk selalu mencapai
competitive advantage. Dengan adanya kafe yang selalu bertambah, setiap kafe harus
memiliki keunggulan masing-masing. Keunggulan bisa didapat dari penerapan strategi yang
benar, seperti media sosial dan keunikan kafe serta menerapkan sistem yang benar agar
pelanggan dapat merasakan suasana yang nyaman dengan pelayanan terbaik. CUPS Coffee
& Kitchen adalah sebuah kafe di Bandung yang sudah didirikan dari tahun 2011 dan juga
menjadi pioneer untuk kedai kopi yang bertema khususnya di Bandung. Mendirikan restoran
tidak mudah dan CUPS Coffee & Kitchen memiliki masalah di dalam bagian pengelolaan
persediaan bahan baku. Terdapat permasalahan yaitu perbedaan antara persediaan yang
tersedia dengan persediaan yang tercatat, yang apabila hal tersebut terus berlanjut dapat
menimbulkan kerugian.
Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki restoran yang penting agar bisa
diolah dan dijual. Dengan demikian, CUPS Coffee & Kitchen harus dapat mengelola
persediaannya dengan baik dan benar agar bisa mengevaluasi kesalahan yang terjadi dan apa
yang menyebabkannya. Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan operasional terhadap
pengelolaan persediannya dengan tujuan mengurangi kesalahan pencatatan. Pemeriksaan
operasional adalah sebuah proses untuk menganalisa operasi internal dan aktivitas untuk
mengidentifikasi bagian yang dapat diperbaiki untuk peningkatan yang berkelanjutan.
Tujuan dapat dicapai dengan menerapkan pengendalian internal dimana pengendalian
internal merupakan proses yang diimplementasi untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa perusahaan dapat mencapai tujuannya. Di dalam pemeriksaan operasional
terdapat lima tahap yaitu planning, work program, fieldwork, development of review
findings, dan reporting. Dimana pemeriksaan operasional tersebut akan menghasilkan
rekomendasi yang membantu dalam meningkatkan pengendalian internal pengelolaan
persediaan.
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
Metode ini dibentuk untuk mengambil data yang mendeskripsikan karakteristik sesorang,
kejadian, atau situasi tertentu. Data yang dikumpulkan selama penelitian ini merupakan data
primer dan data sekunder. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara studi lapangan
dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Dimana studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literatur mengenai
pemeriksaan operasional, persediaan, dan pengendalian internal.
Pengelolaan persediaan di dalam CUPS Coffee & Kitchen memilki
pengendalian internal yang kurang memadai, karena timbulnya perbedaan antara persediaan
yang tersedia dengan persediaan yang sebenarnya tercatat. Selisih tersebut terjadi pada saat
pencatatan persediaan akhir di dalam laporan persediaan akhir bulan. Jika selisih tersebut
sering terjadi maka dapat merugikan CUPS Coffee & Kitchen. Selisih ini terjadi karena
pengendalian internal yang diterapkan tidak didokumentasikan dengan jelas dan kurangnya
dokumentasi mengakibatkan perhitungan persediaan akhir yang salah. Rekomendasi yang
diberikan peneliti antara lain adalah melakukan pelatihan lebih kepada staf yang melakukan
pencatatan, menetapkan adanya admin untuk pencatatan persediaan, dan menegaskan
pengurangan insentif jika ada yang salah mencatat. Selain dari rekomendasi tersebut, juga
diberikan rekomendasi dokumen kartu stok persediaan, permintaan bahan baku, pembenaran
dokumen yang sudah dimiliki, serta flowchart untuk memberikan alur dokumentasi yang
jelas. |
en_US |