dc.description.abstract |
Pada perusahaan yang bergerak di industri jasa konstruksi, hambatan dalam melaksanakan sebuah proyek disebut dengan triple constraint yang tercakup didalamnya biaya, waktu, dan mutu. Triple constraint disebabkan oleh terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Pengendalian yang kurang efektif terhadap triple constraint pada pelaksanaan proyek dapat menghambat tercapainya tujuan-tujuan fungsional proyek. Akibatnya, seringkali ditemukan ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi proyek sehingga menyebabkan profit yang diharapkan menjadi tidak optimal. Oleh sebab itu, dibutuhkan evaluasi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian antara rencana dan realiasi proyek terutama. Dalam upaya mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian antara rencana dan realiasi proyek agar efektif dan efisien, perusahaan dapat melakukan pemeriksaan operasional.
Pemeriksaan operasional adalah proses menganalisis aktivitas dan kegiatan operasi perusahaan, termasuk kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut telah dilakukan secara efektif dan efisien. Hasil dari pemeriksanaan operasional yaitu berupa rekomendasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam melakukan perbaikan postif terhadap kegiatan operasi perusahaan. Pada penelitian ini, terjadi ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi yang disebabkan oleh varian biaya dan varian waktu pelaksanaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive study yaitu metode dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang diperoleh berdasarkan fakta di perusahaan agar mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Objek penelitian ini adalah peningkatan Jalan Sukasari-Bojongkunci pada perusahaan PT Java Adi Cipta yang bergerak dalam industri jasa konstruksi. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan sumber data primer, yaitu hasil wawancara dan sumber data sekunder, yaitu dokumentasi perusahaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah untuk menghasilkan kesimpulan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional, peneliti menemukan beberapa kelemahan yaitu produktivitas yang kurang efektif, wewenang yang tidak diberikan kepada personel di lapangan, sosialisasi yang kurang efektif, kurang memahami kebijakan-kebijakan kontrak, dan perusahaan tidak mempunyai kebijakan yang tegas terhadap pungutan liar oleh preman setempat. Kelemahan-kelemahan yang ada menyebabkan pencapaian profit menjadi tidak optimal, yaitu terjadi kenaikan biaya pada realisasi proyek sebesar Rp162,813,535.00, kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan proyek, pengeluaran biaya yang tidak seharusnya kepada preman setempat, pengawasan yang menjadi kurang efektif, produktivitas proyek yang menurun. Rekomendasi yang diberikan peneliti adalah melakukan scheduling dengan baik, kebijakan yang tegas dalam proses rekrutmen pekerja, mengendalikan pungutan liar yang dilakukan oleh preman setempat, melakukan rapat bulanan rutin dengan tim pelaksana, mematuhi kebijakan-kebijakan kontrak dan dipahami oleh tim pelaksana yang berkaitan dengan teknis di lapangan, pelaksana teknis mempunyai kewenangan untuk membuat keputusan di lapangan, serta melakukan pengawasan yang efektif terhadap pelaksana teknis di lapangan. |
en_US |