Abstract:
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat banyak perusahaan yang menjalankan aktivitas operasionalnya dengan sangat baik dan lancar. Salah satu tujuan yang ditetapkan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka pihak manajemen perusahaan harus menentukan berbagai strategi yang dapat diterapkan oleh semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Semua pihak yang terlibat dalam perusahaan dikelompokkan menjadi beberapa divisi. Semua pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan-karyawan harus diperiksa untuk memastikan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan dengan benar. Namun, bagi perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak, maka pihak manajemen perusahaan mengalami kesulitan untuk memeriksa pekerjaan para karyawan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan pengendalian internal. Perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, seharusnya dapat menelusuri semua pekerjaan yang sudah dilakukan oleh para karyawan.
Pengendalian internal merupakan sistem yang dirancang untuk mengawasi kinerja para karyawan serta mengarahkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan. Pengaplikasian pengendalian internal dapat diterapkan pada semua divisi perusahaan. Setiap divisi memiliki tanggung jawab yang sudah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar aktivitas operasional dapat berjalan dengan lancar. Salah satu aktivitas operasional yang rutin dilakukan oleh berbagai perusahaan adalah aktivitas pembelian. Aktivitas pembelian perlu dikelola dengan baik dan benar agar semua persediaan barang tetap ada. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan pemeriksaan operasional bagi suatu perusahaan untuk memastikan bahwa aktivitas pembelian berjalan dengan baik dan benar. Dengan melakukan pemeriksaan operasional, maka kelemahan-kelemahan yang terdapat pada aktivitas pembelian dapat ditemukan.
Pada penelitian ini, objek penelitian yang ditetapkan adalah Gedung Serbaguna Sukaria yang berlokasi di kota Palembang. Aktivitas pembelian yang rutin dilakukan pada Gedung Serbaguna Sukaria adalah kebutuhan dapur. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah penelitian studi deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data yang menjelaskan karakteristik dari sesuatu secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian tersebut memiliki dua jenis sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data sekunder diperoleh melalui buku mengenai aktivitas pembelian dan data perusahaan. Setelah semua data diperoleh, data diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan pada Gedung Serbaguna Sukaria, terdapat tiga temuan yang terdapat pada aktivitas pembelian kebutuhan dapur. Temuan pertama adalah pemisahan fungsi yang tidak memadai khususnya pada aktivitas pembelian kebutuhan dapur. Temuan kedua adalah tidak ada pengawasan dari atasan saat perhitungan barang retur. Temuan ketiga adalah tidak ada dokumen yang tepat sehingga tidak ada bukti yang jelas yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pengendalian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas pembelian yang berlangsung sekarang dan memberikan rekomendasi yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan pada aktivitas pembelian Gedung Serbaguna Sukaria. Dengan melakukan pemeriksaan operasional, diharapkan aktivitas operasional khususnya pada aktivitas pembelian dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.