Abstract:
Pada tahun 1992, ASEAN-5 dan Brunei Darussalam membentuk AFTA sebagai respon terhadap pembentukan EU dan NAFTA. Tujuan utamanya adalah menjadikan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk-produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global. Namun, tujuan tersebut belum tentu tercapai karena liberalisasi perdagangan di ASEAN masih terbatas pada penurunan tarif. Infrastruktur yang belum memadai juga menjadi halangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh liberalisasi perdagangan dalam bentuk AFTA terhadap kinerja ekspor ASEAN-5. Dengan menggunakan model PMG, ditemukan bahwa PDB domestik dan trade openness secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor ASEAN-5 dalam jangka pendek maupun panjang. Namun PDB domestik tidak secara signifikan berpengaruh di Indonesia, Filipina, dan Thailand. PDB dunia secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor ASEAN-5 dalam jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang. Perubahan nilai tukar tidak secara signifikan memengaruhi kinerja ekspor ASEAN-5 dalam jangka pendek, namun secara signifikan berpengaruh negatif dalam jangka panjang.