dc.description.abstract |
Setelah krisis keuangan global tahun 2008, dunia keuangan mulai mengalami perubahan yang cukup dramatis dengan semakin mencuatnya isu shadow banking. Di Indonesia, praktik shadow banking masih terbatas pada kegiatan perusahaan pembiayaan. Meskipun begitu, shadow banks dinilai mampu memberikan pengaruh bagi perekonomian, baik itu pengaruh positif maupun negatif. Sayangnya, sejauh ini salah satu pengaruh negatif shadow banks yaitu amplifikasi prosiklikalitas sektor keuangan masih jarang diteliti terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perilaku prosiklikal pada penyaluran kredit bank umum dan perusahaan pembiayaan serta untuk mengetahui apakah perusahaan pembiayaan di Indonesia dapat memperkuat prosiklikalitas kredit bank umum atau tidak. Penelitian ini menggunakan data time series agregat triwulanan bank umum dan perusahaan pembiayaan di Indonesia dari tahun 2006 – 2017. Dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan GDP terbukti memiliki hubungan korelasi positif dan secara signifikan memengaruhi pertumbuhan kredit bank umum dan perusahaan pembiayaan. Akan tetapi, pertumbuhan kredit perusahaan pembiayaan masih belum dapat ditetapkan sebagai komponen yang mampu memperkuat prosiklikalitas bank umum. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan antara hasil korelasi dan hasil estimasi pada variabel data gabungan. Kendati demikian, adanya indikasi prosiklikalitas kredit pada perusahaan pembiayaan dapat menjadi sinyal bagi pembuat kebijakan agar sebaiknya segera membentuk regulasi untuk mengatur lembaga ini. |
en_US |