dc.description.abstract |
Perkerasan lentur memiliki berbagai metode perancangan, dimana salah satunya adalah metode mekanistik-empiris. Sebagai metode perancangan yang bergantung pada reaksi mekanis yang terjadi pada perkerasan, metode ini bergantung pada regangan yang disebabkan oleh konfigurasi perkerasan lentur yang beragam, terdiri dari modulus dan tebal lapisan perkerasan. Khusus untuk lapisan pondasi, unbound granular material memiliki beberapa cara untuk menentukan modulusnya. Pada metode The Asphalt Institute MS-1 modulus lapisan berbahan batu berbutir memerlukan data konfigurasi perkerasan lainnya, seperti modulus dan tebal lapisan lainnya untuk menentukan modulusnya. Hal yang terutama adalah dimana adanya teori yang menyatakan bahwa modulus lapisan berbahan batu berbutir tidak konsisten sesuai dengan jarak titik tinjauan dari sumber beban. Dalam aplikasi perkerasan lentur, hal ini berarti modulus berbahan batu berbutir berubah seiring dengan menjauhnya kedalaman lapisan dari permukaan perkerasan yang merupakan titik kontak beban lalu lintas. Metode Austroads 2008 melakukan pendekatan teori ini, dimana lapisan berbahan batu berbutir dibagi menjadi beberapa sub-lapis yang masing-masing memiliki angka modulusnya masing-masing. Metode The Asphalt Institute MS-1 tidak membagi lapisan ini dan hanya memberikan satu angka modulus. Setelah dilakukan berbagai perhitungan dengan empat tinjauan variabel bebas dan lima konfigurasi perkerasan lentur, didapatkan data yang menyatakan bahwa pengaruh pembagian lapisan pondasi dengan bahan tersebut menghasilkan umur perkerasan lentur yang lebih kecil dibandingkan dengan lapisan yang tidak dibagi untuk sebagian besar data, sebanyak 96,57%. |
en_US |