Abstract:
Material bambu menjadi salah satu pengganti populer material beton untuk struktur bangunan. Proyek BAKK menggunakan material bambu pada struktur bangunan dan rak hidroponik. Dalam hal aspek ekonomi berkelanjutan, perlu dilakukan analisis BCR untuk mengetahui kelayakan secara ekonomi dari bangunan tersebut. Metode kuantitatif dilakukan dengan menganalisis benefit yang dihasilkan dari perbedaan biaya material beton dan bambu serta hasil panen aquaponik sedangkan kualitatif dilakukan pada segmen bangunan yang tidak dapat dikuantitatifkan, guna mencari saran perbaikan/pengembangan. Didapatkan hasil analisis BCR sebesar 1.39 selama 10 tahun (umur bangunan) dengan arti bangunan dikatakan layak dari segi ekonomi berkelanjutan tetapi nilai BCR bisa didapat lebih besar dengan melakukan pembongkaran pada lantai 2 shelter karena tidak digunakan oleh masyarakat dan shelter menutupi sinar matahari yang berpotensi meningkatkan hasil panen.