Abstract:
Pada proses pemancangan tiang, tanah akan mencapai titik kritis sehingga tanah akan mengalir layaknya elemen cair. Hal tersebut disebabkan oleh tahanan statik permukaan yang diberikan oleh tanah terlampaui. Pada saat mencapai keruntuhan, tanah akan memberikan tahanan dinamik untuk melawan gaya penetrasi yang diberikan oleh tiang. Model reologi merupakan model yang dinilai cukup baik untuk menggambarkan keadaan tanah yang mengalir sehingga pada model matematika tahanan aliran tanah pada proses pemancangan dengan mekanisme drop-hammer digunakan 2 jenis tahanan tanah yaitu tahanan statik dan tahanan dinamik. Adapun besarnya tahanan dinamik dipengaruhi oleh nilai viskositas geser dari tanah dengan menggunakan model Bingham dan model Casson. Hasil analisis yang dihasilkan berdasarkan model matematika tahanan aliran tanah dan hasil pemancangan aktual memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada hasil penurunan sehingga diperlukan faktor koreksi untuk menyesuaikan hasil analisis terhadap hasil simulasi pemancangan aktual. Hasil error rata-rata yang dihasilkan pada tanah kaolin dan lempung berfase plastis adalah sebesar 13% sedangkan pada fase batas cair adalah sebesar 14%. Pada analisis tahanan aliran tanah dengan data Pile Driving Record sebagai data pembanding digunakan faktor koreksi pada tanah berfase plastis sehingga dihasilkan rata-rata error sebesar 16.2% sehingga selisih error antara simulasi pemancangan dan hasil lapangan adalah sebesar 1%.