dc.description.abstract |
Minyak menempati posisi pertama sebagai pemenuhan kebutuhan energi dunia. Namun kondisi tersebut rentan terhadap fluktuasi harga terutama setelah OPEC melakukan embargo. Fluktuasi harga menjadi tantangan dan peluang bagi negara eksportir dan importir. Kenaikan harga dapat memberikan sinyal baik bagi negara pengekspor namun tidak demikian bagi negara pengimpor. Di satu sisi, fluktuasi harga dapat berpengaruh pada variabel makroekonomi seperti inflasi dan pengangguran. Di sisi lain, variabel makroekonomi juga tidak menutup kemungkinan menjadi pemicu harga minyak berfluktuasi. Dalam hal ini, Indonesia memiliki dua peran, sebagai negara pengekspor sebelum akhirnya menjadi negara pengimpor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara harga minyak, inflasi dan pengangguran di Indonesia tahun 1982 – 2016. Hasil estimasi VAR dan Granger Causality Test menunjukkan bahwa terdapat hubungan unidirectional causality antara inflasi dan pengangguran serta antara pengangguran dan harga minyak di periode pertama. Pada periode kedua, hubungan bidirectional causality ditemukan antara harga minyak dan inflasi serta antara inflasi dan pengangguran sementara terdapat hubungan unidirectional causality antara pengangguran dan harga minyak. |
en_US |