Abstract:
Jembatan merupakan salah satu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terpisahkan karena adanya rintangan yang ada seperti sungai, laut dan lembah. Jembatan rangka baja Bina Marga merupakan salah satu jenis jembatan rangka baja yang sudah lama digunakan di Indonesia. Evaluasi dilakukan sesuai dengan peraturan SNI 1725:2016 tentang pembebanan untuk jembatan dan SNI T-03-2005 tentang perencanaan struktur baja untuk jembatan. Terjadi perubahan fungsi jembatan akibat perubahan pembebanan akibat beban kendaraan transformer. Dari analisis, didapatkan bahwa jembatan rangka baja Bina Marga kelas A akibat pengaruh beban kendaraan transformer secara umum tidak dapat menerima kombinasi pembebanan sehingga rasio kapasitas yang terjadi pada penampang memiliki nilai lebih besar dari satu. Lendutan yang terjadi akibat beban hidup sebesar 71 mm melebihi lendutan ijinnya sebesar 50 mm. Setelah dilakukan perkuatan struktur berupa prategang eksternal dengan 2 buah tendon dimana masing-masing tendon terdiri dari 12 strand menghasilkan lendutan menjadi 32 mm. Hasil analisis dengan prategang eksternal menyebabkan batang tepi bawah tidak mengalami tegangan yang berlebih. Untuk elemen yang masih mengalami tegangan berlebih diperlukan perkuatan metode lain yaitu penebalan pelat baja pada flens dan web dengan variasi ketebalan pelat 5 mm, 10 mm, 12 mm dan 20 mm pada elemen gelagar melintang, gelagar memanjang, batang tepi atas, dan diagonal rangka baja sehingga elemen-elemen tersebut tidak mengalami tegangan berlebih.