Abstract:
Geo-polimer adalah semen jenis baru yang ditemukan oleh Prof. Joseph Davidovits (1978) yang ramah lingkungan karena memiliki emisi gas CO2 yang rendah dan keawetan ikatan antar senyawa yang tinggi. Geo-polimer ini sedang dikembangkan untuk menggantikan penggunaan semen portland pada konstruksi dan mengurangi limbah pozolanik. Pembuatan geo-polimer ini terdiri dari material pozolanik sebagai pengikat yang mengandung alumina-silika yang tinggi dan diaktivasi dengan alkali. Pada studi eksperimental ini digunakan Ground Granulated Blast Furnace slag nikel dan fly ash tipe F sebagai pengikat dimana keduanya adalah material residu dengan kategori limbah B3 dan diaktivasi menggunakan larutan NaOH 12M dan larutan Na2SiO3. Pada penelitian ini, dilakukan variasi pada material pengikat yang diuji pada umur 7, 14, dan 28 hari dengan variasi pertama slag 100% dan fly ash 0% yang menghasilkan kuat tekan rata rata 12,35 MPa pada 7 hari, 14,61 MPa pada 14 hari, dan 17,26 MPa pada 28 hari. Variasi ke-2 adalah slag 75% dan fly ash 25% yang menghasilkan kuat tekan rata rata 5,53 MPa pada 7 hari, 8,82 MPa pada 14 hari, dan 13,42 MPa pada 28 hari. Variasi ke-3 adalah slag 50% dan fly ash 50% yang menghasilkan kuat tekan rata rata 3,27 MPa pada 7 hari, 5,93 MPa pada 14 hari, dan 10,07 MPa pada 28 hari. Dilakukan juga percobaan variasi CaO sebagai set akselerator dengan hasil sebelum ditambahkan CaO, setting time 1 hari dan dapat dilepas cetakan 3 hari. Setelah ditambahkan CaO, setting time 2 jam dan dapat dilepas cetakan 1 hari.