dc.description.abstract |
Perkerasan lentur merupakan salah satu jenis perkerasan yang terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu lapisan permukaan (beraspal), lapisan pondasi (bahan butiran), dan lapisan tanah dasar. Kekuatan dan kekakuan suatu perkerasan lentur tergantung pada temperatur, besarnya beban, dan karakteristik dari tiap lapisan perkerasan. Salah satu metode untuk mendesain tebal perkerasan lentur yang dikenal adalah metode Austroads. Metode ini dibuat dan digunakan khusus untuk kondisi di Australia. Dengan adanya keterbatasan dalam penggunaan metode Austroads, maka perlu dilakukan suatu penyesuaian agar metode tersebut dapat diaplikasikan di Indonesia. Penyesuaian yang dilakukan yaitu pada faktor temperatur. Perhitungan umur perkerasan diperoleh dari nilai regangan kritis perkerasan dengan bantuan program ELSYM5.
Dari hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa dengan tebal lapisan dan kandungan bitumen yang sama, umur perkerasan lentur yang dihasilkan untuk kondisi di Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan umur perkerasan untuk kondisi di Australia. Nilai umur perkerasan Indonesia sebesar 15% sampai 51% dari umur perkerasan Australia tergantung pada ketebalan tiap lapis perkerasan yang diteliti. Perbedaan tersebut disebabkan oleh tingginya temperatur perkerasan beraspal di Indonesia yang mencapai 39,6℃. Kondisi temperatur yang tinggi mengakibatkan nilai modulus elastis lapisan beraspal (E1) yang rendah yaitu sebesar 1256 MPa sehingga umur perkerasan menjadi lebih kecil. Sebaliknya, untuk kondisi temperatur di Australia yaitu 25℃ maka nilai E1 yang diperoleh 2800 MPa. Hal ini menyebabkan umur perkerasan Australia lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. |
en_US |