Evaluasi faktor koreksi lendutan

Abstract

Evaluasi struktur perkerasan jalan merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengetahui kondisi dari suatu struktur perkerasan. Evaluasi struktur perkerasan jalan dapat dilakukan dengan mengukur lendutan yang terjadi pada lapis permukaan. Hasil pengukuran lendutan dipengaruhi oleh temperatur saat pengukuran lendutan dilakukan sehingga diperlukan adanya temperatur standar untuk menyamakan hasil pengukuran lendutan. Pengukuran lendutan tidak dapat hanya dilakukan pada kondisi temperatur tertentu maka dibutuhkan faktor koreksi temperatur agar pengukuran lendutan dapat dilakukan kapan saja. Terdapat beberapa metode untuk menghitung faktor koreksi lendutan seperti Metode Pd T-05-2005-B, Metode AASHTO 1993, dan Metode Manual Desain Perkerasan tahun 2016. Masing-masing teori memiliki nilai temperatur standar yang berbeda. Perbedaan nilai faktor koreksi temperatur mempengaruhi nilai tebal overlay yang dibutuhkan. Skripsi ini telah mengevaluasi keakurasian faktor koreksi temperatur dari masing-masing metode dan didapat hasil bahwa nilai faktor koreksi temperatur yang didapatkan tidak berlaku untuk umum karena besarannya bergantung kepada nilai CBR, tebal lapis pondasi, dan tebal lapis beraspal. Metode Pd T-05-2005-B memiliki rasio perbedaan hingga 22%, metode AASHTO 1993 memiliki rasio perbedaan hingga 12%, dan metode Manual Desain Perkerasan tahun 2016 memiliki rasio perbedaan hingga 21%. Dari hasil analisis yang dilakukan metode AASHTO 1993 memiliki nilai faktor koreksi temperatur yang paling mendekati dengan metode numerik.