dc.contributor.advisor |
Adianto, Yohanes Lim Dwi |
|
dc.contributor.author |
Liandy, Freddy |
|
dc.date.accessioned |
2018-09-03T08:00:09Z |
|
dc.date.available |
2018-09-03T08:00:09Z |
|
dc.date.issued |
2018 |
|
dc.identifier.other |
skp36081 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/6760 |
|
dc.description |
6249 - FTS |
en_US |
dc.description.abstract |
Jalan tol merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mempercepat dan memeratakan pembangunan di seluruh Indonesia. Dengan dibangunnya jalan tol maka diharapkan mobilitas dan pergerakan transportasi dan angkutan di darat dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat dan dengan biaya serendah mungkin. Untuk mendukung program ini maka pemerintah menggalakkan pembangunan jalan tol di seluruh pulau di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan dalam proses pembangunan jalan tol yang diidentifikasikan dengan beberapa faktor-faktor berdasarkan sumber permasalahan. Penelitian ini menggunakan data yang didapatkan dari penyebaran kuesioner. Responden merupakan orang-orang dari pihak kontraktor yang pernah memiliki pengalaman bekerja di bidang jalan tol khususnya Jalan Tol Trans-Sumatera Segmen Palembang - Lampung. Kuesioner berisi faktor-faktor penyebab keterlambatan berdasarkan studi literatur terkait. Data yang telah didapat akan diolah dengan menggunakan metode RII agar dapat diketahui urutan besar pengaruh tiap faktor dalam proyek jalan tol. Dari hasil penelitian didapatkan 8 faktor yang berpengaruh paling besar terhadap proyek jalan tol yaitu, pembebasan lahan yang mengalami banyak kendala; terlambatnya pengiriman material konstruksi ke lokasi proyek; cuaca yang tidak mendukung pelaksanaan proyek (hujan, badai, sinar matahari tidak cukup, dll); terlambatnya pembayaran untuk material dan alat tambahan; terjadinya perubahan design dari yang sebelumnya telah ditetapkan; kontraktor mempunyai kesulitan dalam mendanai proyeknya; design yang tidak jelas sehingga menyulitkan pengerjaan proyek; dan buruknya koordinasi di dalam konsorsium proyek. Kedelapan faktor ini untuk dapat diatasi maka memerlukan koordinasi dan pembenahan dari berbagai pihak agar dapat tercipta dan tidak hanya dari pihak kontraktor tetapi juga dari konsultan dan pemerintah. Dengan dilakukannya pembenahan dan koordinasi yang baik maka kedelapan faktor ini dapat diatasi. |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Faktor keterlambatan |
en_US |
dc.subject |
metode RII |
en_US |
dc.subject |
proyek jalan tol |
en_US |
dc.title |
Faktor-faktor penyebab keterlambatan pada proyek Jalan Tol Trans-Sumatera Segmen Palembang - Lampung |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2014410121 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0403116701 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI610#Teknik Sipil |
|