Abstract:
Pelepah pisang merupakan sumber daya alam renewable yang sangat
potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas. Pemanfaatan tanaman
pisang masih terbatas hanya pada buah dan daun pisang, sementara pelepah
pisang sebagian besar belum dimanfaatkan. Teknologi konvensional pembuatan
pulp kertas menggunakan banyak zat kimia yang berbahaya terhadap lingkungan.
Teknologi alternatif yang dapat diterapkan adalah mengganti penggunaan zat
kimia (metode kimiawi) dengan enzim (metode enzimatis). Atas dasar tersebut,
maka pembuatan pulp kertas dalam penelitian ini akan dilakukan secara mekanik
dan enzimatis.
Berdasarkan premis-premis yang diperoleh, pelepah pisang mula-mula
dipotong-potong tegak lurus arah serat sepanjang 25 mm, lalu diparut untuk
memisah-misahkan serat. Selanjutnya diberi perlakuan enzimatis, menggunakan
enzim pektinase. Tujuan perlakuan ini adalah untuk menguraikan pektin yang
terdapat dalam pelepah pisang. Dalam tahap enzimatis ini, variabel-variabel yang
berpengaruh adalah : jumlah enzim, lama perlakuan enzimatis, kecepatan
pengadukan dan konsentrasi substrat (perbandingan air : pelepah). Temperatur
dan pH sistem sudah tertentu, bergantung pada kondisi optimum enzim yang
dipakai, yakni : 55 °C dan 4. Sedangkan kecepatan pengadukan dan konsentrasi
substrat ditentukan pada percobaan pendahuluan. Diperoleh bahwa kecepatan
pengadukan terbaik adalah 120 rpm dan konsentrasi substrat adalah 150 g/L (berat
basah pelepah/volum larutan). Selanjutnya penelitian utama akan difokuskan pada
pengamatan pengaruh jumlah enzim, yang akan divariasikan pada 1 %, 2 %, 4 %,
8 % dan 12 % dengan lama perlakuan enzimatis adalah 1 jam, 2 jam dan 4 jam
terhadap kualitas pulp (kekuatan tarik) yang diperoleh.
Perolehan pulp (yield) yang didapat dari proses ini (: mekanik dan
enzimatis) adalah berkisar 51,43 - 90,67 %. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
pada lama perlakuan 1 jam, proses depektinase belum sempurna, meskipun kadar
enzim dinaikkan. Pada lama perlakuan 2 jam, kadar enzim yang diperlukan agar
terjadi penguraian pektin secara sempurna adalah 4 % atau lebih. Pada lama
perlakuan 4 jam, kadar enzim 1 % sudah cukup untuk menguraikan seluruh pektin
yang terdapat di dalam pelepah pisang. Semakin banyak pektin yang terurai,
semakin tinggi nilai indeks retak lembaran pulp yang dihasilkan. Selanjutnya
pemilihan nilai optimum variabel jumlah enzim dan lama perlakuan enzimatis
didasarkan pada pertimbangan ekonomis.