dc.description.abstract |
Kecipir merupakan tanaman tropis yang mudah tumbuh di Indonesia.
Komposisi kecipir hampir sama dengan kedelai namun pemanfaatan tanaman
tersebut sangat terbatas. Padahal dengan komposisi yang sama dengan kedelai,
kecipir memiliki potensi menggantikan kedelai yang selama ini masih impor.
Salah satu produk kedelai yang diminati dan banyak digunakan adalah isolate
protein.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat isolat protein dari kecipir. Variasi
yang dilakukan adalah perlakuan awal kecipir, yaitu dengan ekstraksi lemak dan
tanpa ekstraksi lemak, dan jenis pelarut pengekstrak protein, yaitu NaOH, KOH,
dan Ca(OH)2 . Percobaan dilakukan dengan rangkaian percobaan pendahuluan
berupa penghilangan senyawa beracun, analisis kadar awal protein dan lemak,
serta ekstraksi lemak dengan heksana dan percobaan utama berupa ekstraksi
protein dengan pelarut basa dan pembuatan isolat protein. Pembuatan isolat
protein dilakukan terhadap perlakuan awal kecipir yang memberikan hasil protein
yang tinggi saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi lemak akan membuat
protein lebih mudah terekstrak dan tidak menimbulkan bau tidak sedap. Pelarut
yang baik untuk ekstraksi protein adalah NaOH selama 45 menit dengan ekstraksi
lemak terlebih dahulu. Protein yang dapat diekstrak mencapai 1026 ppm. Isolat
protein dapat diperoleh dengan kadar 97% namun mengalami browning karena
terlalu lama waktu pengeringannya. |
en_US |