Hubungan kultural ruang Alun-alun dan kompleks pemerintahan di Jawa saat ini : kasus transformasi dan adaptasi tata ruang dan elemen Alun-alun

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kusliansyah, Yohannes Karyadi
dc.contributor.author Malonda, Ayesha Aramita Lumalundung
dc.date.accessioned 2018-07-30T02:16:45Z
dc.date.available 2018-07-30T02:16:45Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other tes1914
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6608
dc.description.abstract Pada dasarnya Alun-alun tidak lepas dari konsep filosofis yang mendasari tatanannya. Konsep filosofi tersebut berupa adanya hubungan kultural antara Alun-alun dan Kompleks Keraton secara spasial dan imajiner. Alun-alun pada masa lalu dapat dikatakan sebagai identitas tidak terlepas dari Kompleks Keraton sebagai Pusat Pemerintahan. Bertambahnya kebutuhan ruang untuk setiap bagian institusi Pemerintahan saat ini mengakibatkan terjadinya penambahan ataupun pergantian gedung, sedangkan untuk mempertahankan eksistensi Alun-alun sebagai ruang terbuka bersejarah dilakukanlah revitalisasi. Terjadi benturan kepentingan seiring pengembangan Kota yang dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan kultural ruang Alun-alun dan Kompleks Pemerintahan. Hal tersebut yang menarik untuk dilihat kembali apakah saat ini pemahaman Alun-alun sebagai identitas Kota masih erat kaitannya dengan Alun-alun sebagai simbol kekuasaan. Penelitian dilakukan dengan membedah unsur fisik pembentuk lingkungan (physical order) dan aturan-aturan teritori yang diberlakukan dalam konfigurasi elemen fisik (territorial order) seperti yang dikemukakan Habraken, dilanjutkan dengan identifikisai transformasi dan adaptasi. Tahap interpretasi dilakukan dengan melihat hubungan spasial dan imajiner ruang Alun-alun dan Kompleks Pemerintahan. Dari hasil analisa ditemukan hubungan kultural ruang Alun-alun dan Kompleks Pemerintahan secara spasial dan imajiner kuat, hubungan spasial kuat – imajiner lemah, hubungan spasial hilang – imainer lemah, hubungan spasial dan imajiner lemah, serta hubungan spasial dan imajiner telah hilang. Manfaat penelitian ini bagi penulis maupun pembaca khususnya pihak otoritas yang memegang kendali ruang Alun-alun, mendapatkan pengetahuan yang komprehensif dalam mempertimbangkan hal-hal yang dapat memperkuat ataupun merusak Alun-alun sebagai warisan budaya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Magister Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Hubungan Kultural en_US
dc.subject Alun-alun en_US
dc.subject Kompleks Pemerintahan en_US
dc.subject Pulau Jawa en_US
dc.title Hubungan kultural ruang Alun-alun dan kompleks pemerintahan di Jawa saat ini : kasus transformasi dan adaptasi tata ruang dan elemen Alun-alun en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015841010
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420125401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI811#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account